Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Pemberlakuan Ganjil Genap di Tengah Pandemi Corona

Kompas.com - 02/08/2020, 12:45 WIB
Jihad Akbar

Penulis

Hal berbeda justru diungkapkan oleh pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono.

Menurutnya penyebaran kasus Covid-19 atau munculnya klaster baru di transportasi umum kecil kemungkinannya, asalkan protokol kesehatan ditegakkan dengan benar.

"Selama protokol kesehatan diterapkan kecil kemungkinan (transportasi umum) jadi klaster," kata Pandu kepada Kompas.com, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Terapkan Ganjil Genap Seharian di Jakarta jika...

Ia meminta pemerintah dan pihak terkait mengawasi dan menindak pengguna transportasi yang melanggar protokol kesehatan.

"Dipastikan benar-benar dipatuhi. Tidak ada toleransi lagi pengguna transportasi publik yang melanggar protokol kesehatan, agar dilakukan tindakan indsipliner," tegasnya.

Berdasarkan data www.covid19.go.id, per Sabtu (2/8/2020), total jumlah kasus Covid-19 di Indonesia ada 109.936.

Dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menempati peringkat kedua terbanyak kasus virus corona dengan 21.767 kasus atau 19,8 persen.

Sedangkan, peringkat pertama ditempati oleh Jawa Timur dengan jumlah total sebanyak 22.324 kasus Covid-19 atau 20,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com