KOMPAS.com - Anak-anak tidak selalu dapat mengungkapkan bagaimana perasaan mereka. Hal ini perlu diperhatikan dengan seksama oleh orangtua yang menduga anaknya terinfeksi virus corona.
Sering kali, sulit mengetahui seberapa sakit yang dirasakan anak. Bisa jadi orangtua berpikir anak-anak memiliki penyakit perut yang tak terlalu serius. Padahal, ternyata usus buntu.
Ada pula kejadian, ketika orang tua terbangun di tengah malam karena anak terbatuk dan bergegas membawanya ke UGD. Sementara, yang diderita adalah batuk biasa dan bisa diobati di rumah.
Melansir Huff Post, Senin (27/7/2020), semua ini menjadi semakin sulit selama pandemi virus corona melanda.
Terutama, karena virus ini masih baru dan para dokter serta peneliti masih belum sepenuhnya mengetahui karakteristiknya.
Virus corona ini memiliki begitu banyak gejala yang mungkin membuat orang tua bertanya-tanya: Apakah anak saya pilek? Atau alergi? Atau, mungkinkah itu Covid-19?
Sulit untuk menemukan jawabannya, Apalagi, jika memiliki anak yang tidak dapat mengungkapkan rasa sakit mereka dengan tepat. Padahal, hal ini bisa membantu orang tua melakukan diagnosis sementara.
Baca juga: New Normal, Pertimbangkan Hal Ini jika Ingin Bawa Anak ke Mal atau Tempat Keramaian
Lalu, bagaimana mengenali gejala Covid-19 pada anak-anak?
Bagi orangtua yang bingung apakah anaknya terinfeksi virus corona atau tidak, berikut adalah beberapa hal yang perlu diingat:
Anak-anak mungkin memiliki gejala yang sedikit berbeda dari orang dewasa
Gejala itu adalah demam, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, napas pendek, dan hilangnya kemampuan perasa atau penciuman.
Namun, AAP menambahkan, beberapa bukti menunjukkan bahwa anak-anak cenderung mengalami demam, batuk atau sesak napas.
Selain itu, anak-anak kemungkinan besar juga mengalami masalah perut,. Meskipun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebutkan, masalah pencernaan adalah gejala dari Covid-19 untuk segala usia.
"Anak-anak mungkin lebih cenderung memiliki gejala gastrointestinal seperti mual dan diare atau kurang makan dan nafsu makan menurun," kata Dr. Margaret Aldrich, Direktur Pengendalian Infeksi Anak-anak di Children's Hospital di Montefiore, New York City.