Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.280 Orang Terinfeksi, Ini yang Dapat Dipelajari dari Klaster Secapa AD Bandung

Kompas.com - 12/07/2020, 09:52 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 1.280 orang di Secapa AD, Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini.

Temuan ini terungkap saat dua prajurit atau perwira siswa yang memeriksakan penyakitnya ke Rumah Sakit Dustira.

Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menjelaskan, peristiwa itu terjadi dua pekan lalu.

"Jadi tepatnya dua pekan lalu adalah laporan pertama dari komandan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat kepada saya hari Sabtu juga. Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya. Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira. Rumah Sakit Dustira itu adalah rumah sakit Angkatan Darat terbesar di Jabar, ada di kota ini," ujar Andika dikutip dari Kompas.com (11/7/2020).

Kedua prajurit tersebut awalnya tak bermaksud memeriksakan Covid-19. Karena mereka memang tak memiliki gejala yang mengarah ke corona.

"Yang satu keluhan karena bisul, berarti demam karena adanya infeksi dan satu lagi masalah tulang belakang. Tapi ternyata mereka diswab dan positif," kata Andika menambahkan.

Berawal dari itu lah, tracing terus dilakukan sehingga data terbaru pasien positif Covid-19 di Secapa AD kini berjumlah 1.280 orang.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya 1.280 Orang di Secapa AD Terjangkit Covid-19

Lantas, apa yang dapat dibelajari dari munculnya klaster Secapa AD Bandung tersebut?

Dilakukan evaluasi

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman menilai, terjadi ketidakkesiapan sarana dan prasarana dalam mencegah terjadinya penularan.

Karena itu Dicky menyarankan dilakukannya evaluasi agar tidak terjadi hal semacam itu.

"Harus melakukan evaluasi kesiapan sarana prasarana dalam mencegah terjadinya penularan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/7/2020).

Ia sebelumnya pernah mengusulkan dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga tingkat universitas harus ditutup sementara waktu hingga akhir tahun 2020 ini.

Tak terkecuali, lanjut Dicky, sekolah-sekolah yang bersifat asrama dan pondok pesantren.

Mengenai sekolah kedinasan atau diklat seperti Secapa AD, dapat melangsungkan kegiatannya namun harus disertai kesiapan dalam beberapa hal.

"Antara lain kapasitas ruangan yang harus menjadi batasan jumlah orang yang dapat diizinkan masuk atau berada dalam ruangan tersebut," papar Dicky.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com