Sementara itu, melansir dari Sciencing, saat matahari biasa orang-orang secara reflek akan menghindari cahaya yang sangat terang.
Akan tetapi saat gerhana matahari terjadi, cahaya cenderung berkurang sehingga lebih redup. Hal ini dapat mengurangi reflek mata untuk menyipit dan menghindar dari melihat matahari.
Karenanya, jumlah cahaya intens yang menyerang retina dan membuat kerusakan pada mata lebih mungkin terjadi.
Baca juga: 4 Gerhana Matahari Cincin yang Pernah Terjadi di Indonesia
Itu karena lensa mata memfokuskan dan mengkonsentrasikan sinar matahari pada retina, menghanguskannya dan mengarah ke retinopati matahari. Sementara retina tidak memiliki reseptor rasa sakit.
Sehingga mungkin seseorang tidak akan menyadari kerusakan sampai itu sudah terlambat. Untuk alasan yang sama sebaiknya tidak melihat gerhana matahari melalui teleskop tanpa filter, lensa teropong atau kamera.
Baca juga: Apa Bahayanya jika Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung?