Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Teman Tuli di Tengah Pandemi: Aku Yakin, Masih Ada Jalan untuk Berkomunikasi...

Kompas.com - 07/06/2020, 12:03 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Harapan di tengah pandemi

Menurut Widi, kesulitan terbesar yang dialami penyandang tuli selama pandemi virus corona adalah saat berhadapan dengan orang-orang yang menggunakan masker.

Ada masker khusus yang di bagian mulutnya transparan. Masker dengan model seperti ini memudahkan teman tuli dalam berkomunikasi.

Akan tetapi, Widi menyadari, tak semua orang nyaman mengenakannya.

"Sebenarnya enggak perlu semuanya pakai masker transparan, karena pada beberapa orang tidak nyaman," kata Widi.

Ia berharap, mereka yang bertemu dengan teman tuli bisa memudahkannya dengan berkomunikasi melalui tulisan atau sejenak melepas maskernya. 

Widi mengatakan, banyak tempat publik yang masih minim dengan informasi visual yang ramah teman tuli.

"Seringkali informasi visual rusak dan terabaikan, seperti display nomor antrean di beberapa instansi," kata Widi.

Ia juga mengaku sering mendapatkan perlakuan kurang mengenakkan.

"Mungkin mereka capek, saya minta menulis atau lepas masker marah-marah," ujar dia.

Widi berharap, pertimbangan akan kebutuhan difabel diperhatikan dalam segala hal.

"Harapan saya, pemerintah/instansi melibatkan tuli atau pemerhati difabel untuk merancang pembangunan, sehingga fasilitas yang ada bisa mengakomodasi kebutuhan difabel," kata Widi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com