Setelah meraih kemenangan yang luar biasa, reputasi Joan menyebar di antara pasukan Perancis. Dia dan para pengikutnya mengawal Charles melintasi wilayah musuh ke Reims.
Mereka mengambil alih kota sehingga memungkinkan penobatan Charles sebagai Raja Charles VII pada Juli 1429.
Pada musim semi 1430, raja memerintahkan Joan untuk menghadapi serangan Burgundi di Compiegne.
Dalam usahanya membela kota dan penduduknya, dia terlempar dari kudanya, dan ditinggalkan di luar gerbang kota.
Pasukan Burgundi menangkapnya, dan membawanya ke tengah-tengah keriuhan ke kastil Bouvreuil, yang ditempati oleh komandan Inggris di Rouen.
Sejak 21 Februari hingga 24 Maret 1431, dia diinterogasi hampir puluhan kali oleh pengadilan. Namun, dia menjaga kerendahan hatinya dan teguh mengklaim tidak bersalah.
Dia ditahan di penjara militer dengan sejumlah tuduhan, termasuk menggunakan ilmu sihir, bidah, dan berpakaian seperti pria.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 39 Tahun Berpulangnya Bob Marley
Pada 30 Mei 1431, pagi hari, Joan yang berusia 19 tahun dibawa ke Pasar Lama Rouen dan dibakar di tiang pancang. Sekitar 10.000 orang menyaksikan kematian Joan.
Legenda menyebutkan, jantung Joan selamat dari api. Abunya dikumpulkan dan disebarkan di Seine.
Sekitar 20 tahun kemudian, Charles VII memerintahkan pengadilan baru untuk membersihkan namanya.
Pada 1920, Paus Benediktus XV melakukan kanonisasi atau pemberian gelar orang kudus kepada Joan of Arc.
Kisah gadis desa itu telah mengilhami banyak karya seni dan sastra selama berabad-abad, serta membuat dirinya dinobatkan menjadi pahlawan pelindung Perancis.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Taj Mahal Selesai Dibangun, Bagaimana Prosesnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.