Penelusuran tersebut dilakukan berdasarkan tiga alternatif peristiwa sejarah, yakni peristiwa berdirinya Benteng (Loji) Klaten 28 Juli 1804, peristiwa berdirinya Pos Tundan (hasil perjanjian Sunan Paku Buwana VII dengan Pemerintah Kolonial Belanda) pada 12 Oktober 1840, dan peristiwa munculnya Kabupaten Gunung Polisi pada 5 Juni 1847.
Dari tiga peristiwa itu, DPRD Kabupaten Klaten merekomendasikan peristiwa pendirian Benteng Klaten sebagai tanggal lahir Kabupaten Klaten karena merupakan tanggal tertua yang ditemukan peneliti.
Dengan dasar itu, pada 18 Juni DPRD Kabupaten Klaten menetapkan 28 Juli 1804 sebagai hari jadi Kabupaten Klaten.
Catatan sejarah tersebut oleh pemerintah Kabupaten Klaten melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 sebagai Hari Jadi Kabupaten Klaten yang diperingati setiap tahun.
Baca juga: [POPULER TREN] Mengintip Jejak Bupati Klaten Sri Mulyani | 6 Gejala Baru Virus Corona
Mengutip laman resmi Kabupaten Klaten, letak geografis Klaten terbagi menjadi tiga dataran.
Adapun sebelah Utara adalah dataran lereng Gunung Merapi, sebelah Timur yakni membujur dataran rendah, dan sebelah Selatan adalah dataran Gunung Kapur.
Jumlah kecamatan yang ada di Klaten ada 26.
Dari 26 kecamatan tersebut, beberapa di antaranya memiliki potensi wisata yang terbilang cukup menjanjikan.
Salah satunya yakni Umbul Ponggok, sebuah potensi wisata sumber air alami yang disulap bak kolam renang yang mewah.
Umbul Ponggok terletak di Kecamatan Polanharjo.
Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam alami yang dikembangkan menjadi wisata snorkling yang cukup terkenal di Klaten.
Baca juga: Wisata di Klaten, dari Air hingga Candi
Kolam alami ini sudah ada sejak zaman Belanda, dengan ukuran 50x25 meter dan kedalaman rata-rata 1,5–2,6 meter.
Selain Umbul Ponggok, wisata air di Klaten lain cukup dikenal yakni Obyek Mata Air Cokro (OMAC). Tempat wisata ini juga terletak di Kecamatan Polanharjo.
Tak hanya wisata air alami, Klaten juga dikenal sebagai kota dengan seribu candi.