Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Perang hingga Wabah Penyakit, Ini 4 Peristiwa yang Pernah Sebabkan Penyesuaian Ibadah

Kompas.com - 28/04/2020, 02:28 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wabah virus corona yang kini tengah menjangkiti hampir seluruh negara di dunia telah banyak memengaruhi kehidupan manusia, termasuk dalam beribadah.

Pada bulan Ramadhan seperti saat ini, umat Islam harus menyesuaikan pelaksanaan ibadah, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya, diminta untuk tak berbuka puasa bersama, tidak shalat berjamaah di masjid, dan sebagainya. 

Masjid-masjid di dunia ditutup, ibadah umrah ditangguhkan tanpa batas waktu, dan sederetan penyesuaian lainnya.

Merujuk ke belakang, bukan hanya kali ini peristiwa ini terjadi. Selain virus corona, ada sejumlah peristiwa lain yang pernah membuat umat Islam melakukan penyesuaian dalam beribadah.

Serbuan suku Qurmatian (930 Masehi)

Dilansir dari Aljazeera, Kamis (23/4/2020), Mekkah pernah diserang oleh suku Qurmatian yang berbasis di Arab Timur (sekarang Bahrain) pada 930 Masehi.

Penyerangan oleh sekitar 30.000 orang itu telah membuat pelaksanaan ibadah haji dibatalkan. Pemimpinnya Abu Tahir al-Jannabi.

Seorang sarjana Islam dan pemimpin imam di Pusat Islam Irlandia di Dublin, Umar al-Qadri, mengatakan, serangan Qurmatian adalah insiden penting dan bersejarah.

Tak hanya menyerang Mekkah, mereka juga tidak menghormati simbol-simbol Islam yang sangat sakral.

Hajar Aswad, batu berwarna hitam di sudut Ka'bah dijarah dan potongan-potongannya dicuri.

Kelompok itu juga menodai Sumur Zamzam yang suci. Hajar Aswad dikembalikan ke Mekkah 20 tahun kemudian.

Baca juga: Cerita dari Norwegia, Kisah WNI Jalani Ibadah Puasa 16,5 Jam hingga 19,5 Jam

Wabah kolera (abad ke-19)

Wabah ini terjadi beberapa kali sepanjang abad ke-19 dan membuat pelaksanaan ibadah haji ditangguhkan (termasuk haji pada 1837 dan 1846).

Setelah penyakit itu kembali terjadi pada 1865 di Hejaz, sebuah konferensi internasional diadakan di Konstantinopel.

Kemudian, diputuskan akan didirikan port karantina di tempat-tempat seperti Sinai dan Hijaz untuk membantu mengatasi penyebaran penyakit.

Antara 1830 hingga 1930, setidaknya ada 27 kali terjadi penularan kolera di antara jemaah haji di Mekkah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com