Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona, Hampir 65 Ribu Kematian Global hingga Peringatan Trump

Kompas.com - 05/04/2020, 19:03 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tokyo melaporkan 130 kasus baru, di mana ini menjadi kasus lompatan tertinggi dalam satu hari yang dikonfirmasi sejauh ini.

Pemerintah setempat sangat mendesak warganya agar tetap tinggal di rumah akibat adanya peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.

Warga diminta menghindari acara yang tidak perlu dengan peringatan bahwa nyawalah yang dipertaruhkan.

  • Australia

Pasukan perbatasan Australia telah menyita ratusan peralatan pengujian Covid-19 di rumah, dengan peringatan bahwa barang berbahaya dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Peter Dutton mendesak warganya untuk waspada terhadap tes semacam ini, dengan mengatakan bahwa penggunaan peralatan pengujian akan merusak pekerjaan vital para profesional kesehatan, karena negara tersebut juga tengah berjuang melawan virus baru.

Sekitar 300 peralatan pengujian dari China dan Hong Kong yang rusak telah dicegat oleh petugas dalam beberapa minggu terakhir.

Ini termasuk 200 unit yang datang sebagai kargo udara ke Kota Perth Australia Barat pada Maret lalu.

Pada Minggu (5/4/2020), lebih dari 5.600 orang telah dites dengan hasil positif untuk Covid-19 dan 34 orang tewas akibat komplikasi.

Baca juga: Pesan Anak-anak Australia di Tengah Pandemi Virus Corona...

  • Lima transmisi lokal di China

Tenaga medis berjalan dengan pakaian pelindung di sebuah stadion di Wuhan, yang diubah jadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien virus corona, Rabu (27/2/2020).CHINA DAILY Tenaga medis berjalan dengan pakaian pelindung di sebuah stadion di Wuhan, yang diubah jadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien virus corona, Rabu (27/2/2020).

Sedangkan, Otoritas Kesehatan China melaporkan adanya 30 kasus baru, termasuk 25 orang yang datang dari luar negeri dan lima kasus lainnya berada di Provinsi Guangdong.

China telah menekan kedatangan internasional, melarang sebagian besar orang asing memasuki wilayahnya, dan membatasi penerbangan asing per Minggu (5/4/2020).

Ketakutan muncul bahwa orang yang terinfeksi dari luar negeri dapat memicu wabah baru.

Baca juga: Pertama Kalinya Lonjakan Pasien Virus Corona Tanpa Gejala Terjadi di China

  • Pakistan

Hassan, 27, seorang mahasiswa asal Pakistan yang saat ini terperangkap di Wuhan, kota yang menjadi sumber pertama penyebaran virus corona. Karena pemerintah pusat mengisolasi Wuhan, Hassan mengaku tak bisa datang di pemakaman sang ayah.REUTERS/HANDOUT Hassan, 27, seorang mahasiswa asal Pakistan yang saat ini terperangkap di Wuhan, kota yang menjadi sumber pertama penyebaran virus corona. Karena pemerintah pusat mengisolasi Wuhan, Hassan mengaku tak bisa datang di pemakaman sang ayah.

Pihak berwenang Pakistan mencari puluhan ribu orang yang menghadiri pertemuan di Lahore bulan lalu, tepat saat virus corona mulai berakar di negara tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tak Kunjung Hilang, Benarkah Pemberantasan Judi Online di Indonesia Sulit Dilakukan?

Tren
Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Bukan Sepanjang Bulu Sikat, Ini Takaran Pasta Gigi untuk Cegah Gigi Berlubang

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tak Banyak yang Tahu Vitamin F, Berikut Beragam Manfaatnya

Tren
Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Jadwal Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Filipina, Kick Off Pukul 19.30 WIB

Tren
Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Asam Urat Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

[POPULER TREN] Penjelasan BKN soal Jadwal Seleksi CPNS 2024 | 5 Fakta Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengapa Telapak Kaki Sakit Saat Jalan Kaki? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tren
Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Dibuka Hari Ini, Berikut Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com