Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Editor's Letter untuk Langkah Lebih Efektif Mengatasi Covid-19

Kompas.com - 30/03/2020, 10:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOMPAS.com - Hari ini, saya dan sebagian dari kita sudah #dirumahaja untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah di rumah. Kita memasuki pekan ketiga untuk upaya baik memutus rantai penyebaran virus corona.

Apakah rantai penyebaran Covid-19 terputus? Tidak sepenuhnya memang. Terlihat dari kurva jumlah kasus positif Covid-19 masih naik dari hari ke hari dan belum melandai seperti setiap hari diupdate pemerintah.

Lantas, apakah upaya kita bersama memutus rantai penyebaran virus corona dengan #dirumahaja sia-sia?

Saya merasa tidak sia-sia juga. Kita perlu upaya lebih gigih lagi, lebih disiplin lagi, lebih serentak lagi dan lebih terkoordinasi untuk hasil yang lebih baik mengatasi Covid-19.

Karena itu, usulan sejumlah daerah untuk melakukan karantina wilayah perlu kita dukung dengan persiapan matang. Banyak satuan lebih kecil di daerah sudah menerapkan dengan kearifannya sendiri-sendiri.

Pemerintah pusat dan pemerintah daerah tengah berkoordinasi untuk memungkinkan hal ini. Peraturan Pemerintah tengah disiapkan agar segala sesuatunya bermanfaat baik untuk melindungi warga dari bahaya, bukan sebaliknya.

Pengalaman banyak negara yang menerapkan karantina atau lockdown membuat kita punya referensi untuk menerapkan aturan yang sesuai dengan kekhasan masing-masing daerah. Dalam pekan ini, semoga langkah lebih efektif untuk mengatasi Covid-19 bisa diambil, dijalankan, dan dampaknya signifikan.

Oya, apa kabarmu sepekan lalu? Menerapkan hal-hal baru terus-menerus selama dua pekan pasti ikut mengubah perilaku juga. Perilaku hidup bersih, misalnya.

Selama dua pekan ini, kamu pasti lebih peduli kesehatan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kamu pasti lebih mengenali tubuhmu sendiri karena intensitas perhatiannya meningkat.

Mencuci tangan sebagai salah satu langkah menghadapi virus coronaDok. Halodoc Mencuci tangan sebagai salah satu langkah menghadapi virus corona
Kamu juga pasti lebih sadar soal perlunya menjaga jarak fisik dengan orang lain saat harus keluar rumah untuk kebutuhan mendasar seperti belanja kebutuhan pokok dan alat-alat kesehatan dasar.

Semua ini tentu baik. Tidak hanya karena upaya kita bersama melawan virus corona, tapi untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan. 

Terkait bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah, kamu pasti mendapati satu titik di mana kebosananan memuncak. Lumrah alias manusiawi sekali. Saya dan banyak teman saya mengalaminya juga.

Saat kita sanggup mengatasi titik kebosanan itu, kemampuan kita mengatasi kebosanan berikutnya akan naik tingkatnya.

Sambil meningkatkan kemampuan mengatasi bosan sambil tetap di rumah dan mempraktikkan hal-hal baik untuk melandaikan kurva, saya bantu update beberapa berita pekan lalu.

Seperti kita ketahui, berita duka datang dari Rumah Sakit Slamet Riyadi, Solo. Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo (77) meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker sejak 4 tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com