Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Social Distancing Disebut Bisa Tekan Penularan Corona, Bagaimana Praktiknya?

Kompas.com - 16/03/2020, 16:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber Vox

KOMPAS.com - Salah satu cara yang dinilai efektif memperkecil angka penularan virus corona atau SARS-CoV-2 adalah dengan berdiam diri di rumah dan menghindari bertemu dengan banyak orang.

Cara ini banyak disebut sebagai social distancing. Yaitu masyarakat diminta untuk membatasi diri menjalin kontak fisik secara langsung dengan orang lain, yang bisa memungkinkan virus menular dari satu orang ke orang lainnya.

Social distancing setidaknya dilakukan selama 14 hari, sesuai dengan lamanya masa inkubasi virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China ini.

Namun, sebagai makhluk sosial yang biasa berinteraksi dan melakukan banyak kegiatan di luar rumah, bertahan selama 2 pekan di dalam rumah pasti menjadi sesuatu yang membosankan.

Terlebih apabila kondisi baik-baik saja dan merasa tidak ada yang dikhawatirkan, pasti ada perasaan ingin keluar untuk sementara waktu, sekadar untuk membeli makan, berolahraga, dan sebagainya.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Maskapai Ini Hentikan Rute Penerbangan ke Malaysia

Nah, sebenarnya apa saja hal-hal yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam menjalani social distancing ini?

Dikutip dari Vox (15/3/2020), berdasarkan keterangan yang diberikan oleh ahli kesehatan publik, kedokteran, psikolog, dan bioetika, didapatkan lah jawaban di bawah ini...

Merasa sehat, apa tetap tidak boleh keluar sebentar?

Tetap tinggal di dalam rumah meski merasa sehat adalah satu bentuk upaya menyelamatkan hidup orang lain.

Kita tidak pernah tahu, apakah kita terinfeksi atau tidak, karena penyakit Covid-19 kerap ada pada seseorang tanpa adanya gejala spesifik.

Psikolog dari New York, Leah Lagos membenarkan pendapat tersebut.

"Saat ini adalah waktu bagi kita untuk bisa melakukan sesuatu bagi sesama anggota masyarakat," kata Lagos.

Tetap ada di rumah meski merasa sehat merupakan tindakan yang jika dilakukan secara massal benar-benar dapat berpengaruh signifikan untuk memutus rantai penularan virus.

Baca juga: Bagaimana Memperlambat Penyebaran Virus Corona? Beberapa Langkah Ini Bisa Dilakukan...

Tidak mudah memang melakukan sesuatu untuk melindungi orang lain yang sama sekali tidak kita kenal. Namun coba bayangkan, bagaimana jika orang yang tertular virus di luar sana adalah orangtua atau keluarga kita sendiri?

Direktur unit Etika Biomedis di McGill University, Jonathan Kimmelman menyebut social distance ini sebagai sebuah kewajiban etis.

"Kami memiliki kewajiban etis untuk membatasi kegiatan, menjaga jarak sosial, dan mengganti kegiatan dengan alternatif yang lebih aman," jelas Kimmelman.

Misalnya mengadakan rapat yang semestinya di ruangan perkantoran, menjadi hanya melalui telekonferensi memanfaatkan teknologi.

Apakah berati, saya tidak bisa pergi berkencan?

Terdapat berbagai tingkatan yang berbeda terkait dengan social distancing yang berlaku di seluruh dunia.

Spesialis patogen dari New York, Syra Madad menyebut kondisi itu bervariasi tergantung pada kasus-kasus yang diketahui.

Baginya, interaksi sosial bagi kalangan muda, termasuk berkencan, merupakan sesuatu yang masih sangat penting bagi kesehatan mentalnya.

Pertemuan itu pun masih mungkin diadakan secara aman, misalnya dengan memperhatikan batasan orang di dalam ruangan, paling banyak 10 orang, atau jika di luar ruangan maka sebaiknya tidak ada lebih dari 50 orang di sana.

Baca juga: Begitu Mudah Menyebar, Ini yang Dilakukan Virus Corona pada Tubuh Pasien

Menimbang hal itu, masyarakat saat ini tidak disarankan untuk mendatangi pesta, pusat perbelanjaan, dan bioskop.

Meskipun begitu, lebih baik menjaga diri dengan berpikir bahwa di antara 10 atau 50 orang khalayak itu salah satunya sudah ada yang terinfeksi. Sehingga jika Anda tetap pergi, keputusan itu mungkin saja akan mempercepat virus menyebar.

Jika harus keluar, apa cara paling aman yang bisa dilakukan?

Menjawab pertanyaan ini, ahli kesehatan masyarakat dan penyakit menular dari Chicago, Kate Vergara menyebut kita harus memiliki pemahaman yang kuat tentang cara penyebaran virus.

"Virus corona tidak menular melalui udara. Dia menular melalui percikan cairan tubuh, seperti batuk, atau ketika kita menyentuh benda yang terkena cairan dari batuk itu. Kemudian Anda menyentuh wajah sehingga patogen itu bisa masuk melalui mata, hidung, atau mulut," jelas Vergara.

Untuk itu, sangat penting bagi kita selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. Ini tidak hanya melindungi diri kita sendiri, tapi juga orang lain.

"Cuci tangan lah sebelum keluar untuk melindungi orang lain. Dan cuci tangan lah sebelum kembali, ini untuk melindungi diri Anda sendiri," ujar dia.

Jadi boleh saja keluar rumah jika memang itu diharuskan, tapi ingatlah untuk senantiasa menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain dengan rajin mencuci tangan.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbelanja ke toko, misalnya, usahakan untuk pergi di waktu yang senggang seperti pada pagi hari saat jam kerja telah dimulai. Hindari pergi di saat banyak orang pergi di waktu bersamaan.

Baca juga: Daftar 4 Rumah Sakit Rujukan dan Hotline Corona Sulawesi Utara

Lalu bagaimana dengan belanja dan layanan pesan antar online?

Dokter kesehatan masyarakat dan mantan ahli epidemiologi dari CDC, LaMar Hasbrouck, berpendapat tidak masalah untuk menggunakan layanan pesan antar online. Ini membantu kita untuk meminimalisir kontak dengan banyak orang.

Temui kurir yang mengantarkan barang pesanan dalam waktu sesingkat mungkin, atau jika tidak Anda bisa meminta mereka untuk meletakannya di depan pintu.

Setelah itu bersihkan barang yang Anda terima, termasuk tangan Anda.

Ia menyebut, beberapa faktor yang menyebabkan terjadi penularan adalah dekat dan lamanya kontak terjadi.

Bagaimana aturan untuk anak-anak?

Anak-anak diperbolehkan untuk tetap bermain bersama dengan teman sebayanya di dalam rumah. Namun, syaratnya tetap sama: jagalah kebersihan.

Sebelum anak bermain, bersihkan barang-barang yang kemungkinan besar akan disentuh oleh anak-anak menggunakan tisu desinfektan. Misalnya pada gagang pintu, remot kontrol, meja bermain, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com