Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FKUI Bikin 420 Liter Hand Sanitizer untuk Dibagikan ke RS dan Sekolah

Kompas.com - 15/03/2020, 16:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Departemen Kimia Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) membuka kesempatan bagi relawan untuk bergabung membuat hand sanitizer yang nantinya akan dibagikan ke rumah sakit-rumah sakit dan sekolah-sekolah.

Seperti diketahui, keberadaan handsanitizer di pasaran saat ini sangat langka sejak Pemerintah RI mengumumkan adanya kasus positif Covid-19 di Indonesia 2 Maret lalu.

Berangkat dari kondisi itu, Departemen Kimia FKUI melakukan kegiatan pembuatan hand sanitizer untuk masyarakat. Berdasarkan poster yang tersebar di grup percakapan WhatsApp, produksi akan dimulai esok hari, Senin (16/3/2020) pukul 08.00 WIB di Departemen Kimia Kedokteran FKUI.

Produksi 420 liter

Staf Pengajar Departemen Kimia Kedokteran FKUI, Rafika Indah membenarkan kegiatan itu, namun ia menyebut kuota relawan saat ini sudah terpenuhi dan proses produksi siap untuk dilakukan.

"Untuk pesanan minggu ini, kebanyakan pesanan dari teman-teman dosen dan dokter yang memang mau bagi-bagi hand sanitizer. (Rencana total produksi) Minggu ini 420 liter," kata Fika saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/3/2020) siang.

Baca juga: Begitu Mudah Menyebar, Ini yang Dilakukan Virus Corona pada Tubuh Pasien

Menurutnya, dosen atau dokter yang memesan cairan pencuci tangan itu nantinya akan dibagikan kembali secara gratis ke sekolah-sekolah.

Namun, untuk mendapatkannya dari Departemen Kimia Kedokteran, para pemesan hanya dimintai Rp 5.000 untuk setiap botol yang berisi 100 ml. Biaya itu disebut Fika hanya untuk mengganti bahan pembuatan beserta kemasannya.

"Niat kami hanya membantu, kami enggak ambil untung sama sekali. Kami hanya membantu untuk pembuatannya," ujar Fika.

Akan disalurkan di lokasi mana nantinya hand sanitizer yang telah dipesan menjadi kewenangan para pemesan dan pihak Departemen Kimia FKUI sebagai produsen mengaku tidak tahu-menahu.

Meskipun begitu, hand sanitizer tersebut ada yang dialokasikan khusus ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Kalau rumah sakit, sejauh saya tahu ke RSCM. Kalau sekolah-sekolah, ini dari teman dosen FKUI yang mau memberikan donasi ke sekolah anak-anaknya, tapi saya kurang tahu daerahnya mana saja," jelas dia.

Selain pesanan dan harus mengganti biaya produksi, ternyata ada juga produk hand sanitizer yang akan diberikan secara cuma-cuma.

"Kami juga bagi-bagi gratis selama seminggu ini (dengan ketentuan) 100ml/orang, harus ambil sendiri di kantor kami mulai jam 13.00 WIB, tapi persediaan kami batasi 100 botol per hari," ujar Fika.

Sesuai formula WHO

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ada 'Strawberry Moon' di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Ada "Strawberry Moon" di Indonesia, Apa Bedanya dengan Purnama Biasa?

Tren
Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Ringan dan Mudah Dilakukan, Ini 6 Manfaat Jalan Kaki yang Perlu Diketahui

Tren
Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Adakah Batas Maksimal Rawat Inap Peserta BPJS Kesehatan?

Tren
Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Polri Akan Berlakukan Tilang Berbasis Sistem Poin, SIM Bisa Dicabut

Tren
Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Bolehkah Memotong Kuku di Hari Tasyrik? MUI Ungkap Hukumnya

Tren
Manfaat 'Torpedo Kambing' bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Manfaat "Torpedo Kambing" bagi Pria, Benarkah Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?

Tren
Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Benarkah Penggunaan Obat GERD Berlebihan Bisa Memperparah Kondisi? Ini Penjelasan Guru Besar UGM

Tren
Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Formasi CPNS Pemerintah Pusat 2024 Sudah Diumumkan, Lulusan SMA Bisa Daftar

Tren
Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Kenapa Sapi Kurban Mengamuk sebelum Disembelih? Ini Penjelasan Pakar

Tren
Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Pisang dan Jeruk Disebut Tak Dianjurkan Dimakan Malam-malam, Ini Kata Ahli

Tren
Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Media Asing Soroti Suku Pedalaman Halmahera Keluar Hutan, Temui Pekerja Tambang

Tren
Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Beberapa Bahaya Buang Darah dan Kotoran Hewan Kurban ke Selokan Umum

Tren
Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Mulai 20 Juni, Berikut Jadwal Pertandingan Copa America 2024

Tren
Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Ramai soal Pajero Pelat Merah B 1803 PQH Dipakai Anak Muda di Yogya, Siapa Pemiliknya?

Tren
Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Batal Naik, Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024 Dikenakan UKT Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com