Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Situasi Terkini Wabah Virus Corona di 9 Negara Timur Tengah

Kompas.com - 25/02/2020, 15:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus virus corona di luar China terus meningkat dalam satu minggu terakhir, termasuk di Timur Tengah.

Sempat mengalami stagnasi jumlah infeksi setelah Mesir mengkonfirmasi kasus pertama pada 15 Februari, namun Iran secara mengejutkan mengumumkan dua kematian akibat virus corona pada Rabu (19/2/2020).

Secara berurutan negara di Timur Tengah lain kemudian mengkonfirmasi adanya adanya kasus virus yang bermula di kota Wuhan, China itu.

Berikut update situasi terkini wabah virus corona di negara-negara Timur Tengah:

1. Iran

Iran pertama kali mengumumkan virus corona pada Rabu (19/2/2020). Sejauh ini, dilaporkan 14 orang telah meninggal dunia dan 61 kasus infeksi virus corona.

Namun, seorang pejabat parlemen mengatakan jumlah korban meninggal mencapai 50 orang dan lebih dari 250 orang telah dikarantina.

Seorang pejabat dari Qom, Ahmad Amiriabadi Farahani mengatakan 50 kematian itu terjadi sejak 13 Februari 2020.

Namun, Iran baru secara resmi melaporkan kasus-kasus meninggal virus corona tersebut dan kematian pertamanya pada 19 Februari 2020.

Terkait dengan klaim kematian 50 orang itu, Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi menampik laporan itu dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di televisi pemerintah.

"Saya dengan tegas menolak informasi ini. Ini bukan saatnya konfirmasi untuk konfrontasi publik. Virus corona adalah masalah nasional," kara Iraj, dikutip dari France24.

Pemerintah pun membantah telah menutup-nutupi masalah ini. Mereka juga berjanji akan menangani wabah tersebut secara transparan.

Baca juga: Virus Corona di Iran: 50 Orang Meninggal di Kota Qom

2. Afghanistan

Afghanistan mengkonfirmasi kasus pertama dari virus corona di barat provinsi Herat pada hari Senin (24/2/2020).

Pemerintah kemudian menyatakan keadaan darurat di wilayah yang berbatasan dengan Iran tersebut, seperti dilansir dari Reuters.

"Saya meminta para warga untuk tetap tinggal di rumah dan membatasi pergerakan mereka," ujar Menteri Kesehatan Ferozuddin Feroz.

"Hal yang membuat kami khawatir tentang virus corona di Afghanistan adalah bahwa orang-orang kami, karena ekonomi lemah, sudah menderita berbagai penyakit dan mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah," sambungnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com