"UNY itu punya fasilitas sangat mumpuni dari lapangan, kolam renang, gym dan gor. UII punya lapangan standar internasional," katanya.
Penulis buku "Merayakan Sepak Bola" itu juga mengatakan, kampus seperti Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta memiliki jurusan fisioterapi.
"Saya bayangkan kalau Persis Solo bisa kerjasama dengan UMS Surakarta, UMS punya fisioterpi dan lapangan meskipun di dalam kampus. Satu pemain bisa dipegang satu fisio," ungkapnya.
Artinya ia menilai, klub seharusnya tidak hanya melihat kerjasama sekadar nominal. Namun ada hal lain yang dapat dimanfaatkan oleh klub.
Baca juga: Rusuh Suporter Jelang Persebaya Vs Arema, 7 Motor Dibakar Massa
Sementara bagi kampus, kerjasama tersebut bisa sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Pengabdian kampus kepada masyarakat karena klub sepakbola itu sudah menjadi kebanggaan masing-masing kota mewakili masyarakatnya.
Sebab menurut Fajar, kampus sebaiknya tidak menjadi menara gading tapi harus menjadi bagian dari perubahan.
"Adanya klub sepak bola seharusnya dapat memberikan efek domino yang positif. Seperti menggairahkan industri ekonomi yang dikelola suporter," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.