Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengeroyokan Siswa di Kelas, Ini Faktanya...

Kompas.com - 12/02/2020, 11:51 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang siswa diketahui tengah dikeroyok oleh sekumpulan siswa lainnya di dalam kelas terekam dalam video dan beredar luas di media sosial pada Selasa (11/2/2020).

Dalam video, korban yang dikeroyok itu tidak melakukan perlawanan dan hanya melindungi dirinya sendiri.

Awalnya, seorang siswa saja yang menghajar korban dengan pukulan dan tendangan.

Tak lama setelah itu, anak-anak lain pun mengikuti pelaku dengan melakukan tindakan kekerasan terhadap korban.

Salah satu pengunggah video, akun Facebook bernama Jermia Budi Setya menuliskan agar video itu wajib disebarluaskan.

"MOHON BANTUAN UNTUK DI viralkan ke grup lain...biar dilacak pelaku dan sekolahnya di mana. Biar cepat ketangkep pelakunya....kalau ini terjadi pada anak dan keponakan kita gimana...jadi kalau tidak ketangkep pelaku akan merajalela dan akan banyak jatuh korban," tulis Jermia dalam unggahannya.

Hingga kini, video yang diunggahnya telah ditonton sebanyak lebih dari 14.000 kali penayangan dan telah dibagikan sebanyak 858 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Baca juga: Viral Saldo Rekening King of The King di BNI Rp 720 Triliun, Ini Penjelasannya

Bukan terjadi di Indonesia

Menanggapi adanya video viral itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menyampaikan, kejadian pemukulan yang ada dalam video tersebut tidak terjadi di Indonesia.

"Itu kejadian di Malaysia tahun 2013," ujar Argo saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Hal senada juga diungkapkan oleh Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan, Retno Listyarti.

"Bukan di Indonesia, kabarnya di Malaysia, dan berita lama," ujar Retno kepada Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Terkait lokasi sekolah, seperti yang ditanyakan dalam narasi unggahan, Komisioner KPAI Bidang Sosial dan Anak, Susianah menjelaskan, pelaku dan korban merupakan pelajar dari SMK Tun Hussein Onn, Pulau Minang, Malaysia.

"Kekerasan dalam video yang viral terjadi pada 2013. Lokasinya di SMK Tun Hussein Onn, Pulau Pinang, Malaysia," ujar Susianah saat dihubungi terpisah, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Viral Satu Keluarga Diusir Saat Berteduh di Pos Polisi, Ini Penjelasan Kepolisian

Tidak menyebarkan video

Terkait dengan video tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak ikut menyebarluaskan video viral kekerasan terhadap pelajar tersebut.

"Terkait video kekerasan apa pun yang beredar, sebaiknya kalau tidak diketahui sumbernya, kami mengimbau agar masyarakat tidak ikutan latah menyebarkan," katanya lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com