KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mengumumkan status global darurat terkait wabah virus corona yang pertama kali diketahui menyebar di Wuhan, China.
Sebagai antisipasi, banyak negara yang mengeluarkan larangan kunjungan bagi pelancong atau turis dari China.
Tidak hanya itu, banyak negara juga membatasi warganya untuk bepergian ke China.
Salah satunya adalah Arab Saudi.
Baca juga: Saat China Mulai Kembangkan Remdesivir, Obat Antivirus Corona...
Dilansir Daily Mail, Kamis (6/2/2020), Arab Saudi menjadi negara ke-16 yang melarang pelancong dari China yang terkena virus corona memasuki negara itu.
Selain Arab Saudi, beberapa negara ini juga telah melarang orang dari China masuk ke negaranya:
Terkait dengan wabah virus corona, Arab Saudi melakukan pelarangan keras bagi warganya untuk bepergian ke daratan China.
Tak tanggung-tanggung, mereka akan merobek paspor siapa saja yang menentang larangan itu.
Departemen Imigrasi Arab Saudi mengklaim, ketentuan peraturan tentang dokumen perjalanan akan diterapkan untuk warga negara yang bepergian ke negara Asia.
Namun, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.
Baca juga: Song Yingjie, Dokter di China Meninggal Diduga akibat Kelelahan Tangani Virus Corona
Diberitakan New York Times, Kamis (6/2/2020), Direktorat Jenderal Paspor Kerajaan mengatakan, pihaknya mengeluarkan larangan pada Kamis (6/2/2020).
Larangan itu ditujukan untuk warga dan keluarga kerajaan.
Hal tersebut dilakukan sebagai tanggapan terhadap virus baru yang diyakini berasal dari China.
Direktorat Jenderal Paspor Kerajaan memperingatkan bahwa setiap penghuni kerajaan yang melanggar perintah ini tidak akan diizinkan untuk kembali ke Arab Saudi.
Pada Minggu (2/2/2020), maskapai nasional Arab Saudi, Saudia, bergabung dengan maskapai besar lainnya dalam penangguhan penerbangan ke China.