Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Ekspansif, Investasi China di Indonesia Melonjak Dua Kali Lipat pada 2019

Kompas.com - 29/01/2020, 18:35 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber kompas.com

KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyampaikan pencapaian realisasi investasi sepanjang tahun 2019.

Total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 (Januari-Desember) adalah sebesar Rp 809,6 trilun. Capaian tersebut sebesar 102,2 persen dari target realisasi investasi tahun 2019 senilai Rp 792 triliun.

Sementara, pada periode triwulan IV (Oktober-Desember) 2019, pencapaian realisasi investasi tersebut mencapai Rp 208,3 triliun.

Total realisasi investasi tersebut terdiri atas realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)  sebesar Rp 137,5 triliun (47,7 persen) dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 423,1 triliun (52,3 persen).

Salah satu negara yang menjadi penyumbang investasi terbesar ke Indonesia adalah China

Lantas berapa nilai investasi China di Indonesia?

Nilai investasi China di Indonesia

Berdasarkan data terkait pencapaian realisasi investasi sepanjang 2019, China menjadi negara terbesar kedua. Selain itu, pada periode Triwulan IV tahun 2019, negara tersebut juga menjadi negara asal investasi terbesar.

Realisasi investasi China ke Indonesia pada 2019 melesat. Negara yang sedang menghadapi wabah virus corona ini berhasil melipatgandakan nilai investasinya menjadi 4,7 miliar dollar AS atau setara Rp 65,8 triliun sepanjang 2019.

Nilai tersebut naik hampir dua kali lipat dibandingkan realisasi investasi pada China di Indonesia pada 2018 lalu sebesar 2,4 miliar dollar AS atau setara Rp 33,6 triliun.

Selain berinvestasi, China juga banyak mendanai proyek infrastruktur di Indonesia. Salah satunya adalah proyek Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara yang melibatkan pemerintah china.

Mengutip Kompas.com (4/1/2020), pemerintah China memberikan dana hibah sebesar 28,19 juta RMB Yuan atau sekitar rp 56,1 miliar.

Selain itu, salah satu proyek yang digarap oleh pemerintah China dan Indonesia adalah Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Proyek ini digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China.

PT KCIC merupakan konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMNB dengan porsi kepemilikan saham 60 persen, dan konsorsium China Beijing Yawan HSR Co. Ltd, dengan porsi 40 persen.

Sementara PT Pilar Sinergi BUMN terdiri dari gabungan BUMN meliputi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai pemimpin proyek. Anggotanya antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), serta PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Sedangkan Beijing Yawan HSR Co Ltd terdiri dari China Railway International Co Ltd, China Railway Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRRC Corporation Limited, dan China Railway Signal and Communication Corp.

Baca juga: Terlanjur Pesan Paket Wisata ke China? Agen Perjalanan Tawarkan Alternatif

Nilai investasi asing

BKPM mencatat China sebagai negara asal investasi terbesar pada periode Triwulan IV (Oktober-Desember) 2019, yaitu dengan nilai investasi sebesar 1,4 miliar dollar AS, diikuti Hong Kong, China senilai 1,1 miliar dollar AS, Singapura sejumlah 1,1 miliar dollar AS, Jepang sebesar 1,1 miliar dollar AS, dan Belanda senilai 0,5 miliar dollar AS.

Berdasarkan sektor, selama tahun 2019 (periode Januari-Desember), realisasi investasi PMA paling besar adalah pada sektor-sektor berikut:

  1. Listrik, gas, dan air
  2. Transportasi, gudang, dan telekomunikasi
  3. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya
  4. Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran
  5. Pertambangan

Apabila seluruh sektor industri digabung, maka terlihat bahwa industri memberikan kontribusi sebesar 9,6 miliar dollar AS atau sekitar 33,9 persen dari total PMA. 

Sementara, realisasi investasi PMA berdasarkan lokasi proyek paling besar terdiri atas Jawa Barat (5,9 miliar dollar AS), DKI Jakarta (4,1 miliar dollar AS), Jawa Tengah (2,7 miliar dollar AS), Banten (1,9 miliar dollar AS) dan Sulawesi Tengah (1,8 miliar dollar AS),

Kemudian, realisasi investasi PMA tersebut paling besar dari 5 negara, yaitu Singapura (6,5 miliar dollar AS), China (4,7 miliar dollar AS), Jepang (4,3 miliar dollar AS), Hong Kong, RRT (2,9 miliar dollar AS),  dan Belanda (2,6 miliar dollar AS). 

Baca juga: Laut Natuna Kembali Jadi Sengketa, Berapa Nilai Proyek China di Indonesia?

(Sumber: Kompas.com/ Virdita Rizki Ratriani |Editor : Virdita Rizki Ratriani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com