Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Wuhan, Memulai Tahun Tikus dengan Diisolasi hingga Berebut Makanan

Kompas.com - 25/01/2020, 16:10 WIB
Nur Rohmi Aida,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

“Saya membeli apa yang saya bisa. Kota ini seperti Chernobyl (kota mati di Rusia karena ledakan nuklir, red), ”kata dia.

“Lalu lintas di kota diblokir, dan kerabat kami tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk perawatan. Kami benar-benar cemas.” ujar dia.

Baca juga: Waspada! 10 Negara Ini Konfirmasi Telah Terjangkit Virus Corona

Mo Gu, warga Wuhan yang istrinya bekerja di rumah sakit setempat menyebutkan,  saat ini persediaan medis yang ada sangat terbatas.

Menurutnya, persediaan masker wajah di rumah sakit tersebut selama berhari-hari tidak mencukupi. 

"Setiap dokter hanya diberikan dua masker bedah yang harus mereka gunakan selama beberapa hari. Apakah Anda pikir tidak apa-apa?” kata dia.

"Pemerintah tidak tahu apa yang dilakukannya, dan mereka masih pergi ke TV untuk menyombongkan diri ketika staf medis garis depan bahkan tidak memiliki pakaian ganti pelindung," lanjut dia.

Mo mengatakan, beberapa staf medis yang berbicara kepada media terkait situasi lapangan akan dilacak oleh polisi dan diperingatkan untuk diam.

 

Wakil Direktur Provinsi Hubei, Liu Dongru selama pers konferensi di Wuhan mengatakan pihak berwenang telah bekerja dengan cepat untuk merawat orang yang sakit.

Liu mengatakan penyebab tingginya pasien di klinik lantaran musim ini adalah puncak musim flu serta beredarnya informasi palsu terkait virus corona yang menyebabkan pasien datang karena panik.

Baca juga: Lantaran Virus Corona, 15 Mahasiswa Aceh Terisolasi di Wuhan China

Pertunjukan puisi tentang virus di Wuhan 

Di tengah kondisi yang memprihatinkan, China akan menayangkan siaran tentang malam tahun baru Imlek di CCTV (China Central Television) pada Jumat (24/1/2020) malam. Acara tersebut diklaim ditonton lebih dari 1 miliar pemirsa.

Salah satu acara dalam siaran tersebut adalah pertunjukan puisi tentang virus di Wuhan. Tetapi, acara tersebut menuai kritik karena dipandang tidak sesuai.

“Apa yang sedang dilakukan CCTV? Apa gunanya membaca puisi? Bukankah mereka harus menggali lebih dalam tentang apa yang terjadi di Wuhan yang menyebabkan situasi ini ?, ”kata Chen Xue, seorang penduduk Wuhan.

Hemat persediaan makanan 

Di tengah perayaan tahun baru Imlek, warga Wuhan harus menghemat persediaan makanan. 

Seorang penduduk Wuhan, Chen Xue menceritakan, di tengah kondisi isolasi ini dirinya menghadapi malam tahun baru dengan hanya menggoreng telur. 

Chen mengatakan anaknya saat ini tengah menderita pilek. Namun ia tak berani membawa anaknya ke rumah sakit lantaran takut tertular.

“Semua orang di lingkungan ini menghadapi masalah yang sama, jika seseorang jatuh sakit, kami tidak berani membawa mereka ke rumah sakit. Kami takut mereka akan terinfeksi,” katanya.

“Jika saya mendengar seseorang tanpa makanan yang cukup, saya menjatuhkannya di luar pintu mereka. Tidak ada yang berani bertatap muka," ceritanya lagi.

Sejak Kamis (23/1/2020) pukul 10 pagi, isolasi di Kota Wuhan dimulai. Isolasi dilakukan dengan penututupan akses penerbangan, kereta api dan transportasi dari dan ke kota Wuhan.

Namun sekarang bukan hanya Wuhan, tetapi isolasi meluas ke 11 kota dan kabupaten di Provinsi Hubei, China. 

 Baca juga: Apakah Virus Corona China Berasal dari Kelelawar dan Ular?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

6 Kandidat Pilpres Iran, Mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad Dicoret

Tren
Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Ketika Makam Mbah Moen di Mekkah Tak Pernah Sepi Peziarah...

Tren
Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Jerat Judi Online dan Narkoba di Lingkungan Kepolisian, Kompolnas: Ironis…

Tren
Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Bulan Disebut Mulai Menjauh dari Bumi, Kecepatannya Setara dengan Pertumbuhan Kuku Manusia

Tren
Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Deretan Korban Tewas karena Judi Online, Terbaru Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Tren
Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com