KOMPAS.com - Sebuah toko di Hakone, Jepang melarang pengunjung asal China untuk berbelanja di tokonya melalui sebuah pesan tertulis yang ditempel di kaca depan.
Larangan itu dibuat semenjak ditemukan virus corona yang mematikan di sejumlah kawasan di China, terutama Wuhan.
Melansir dari South China Morning Post (22/1/2020), pemilik toko ingin mencegah persebaran virus yang mungkin dibawa oleh pengunjung dari China.
Hal ini banyak dikritik karena dinilai tidak etis meskipun tidak menyalahi aturan hukum apapun.
Hakone merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi oleh turis China yang datang ke Jepang, karena lokasinya yang terjangkau dari Tokyo.
Jepang telah mengonfirmasi terdapat satu kasus virus di wilayahnya yang diperkirakan berasal dari Wuhan, China.
Kementerian Kesehatan Jepang pun menginstruksikan bagian imigrasi, dan karantina di pelabuhan serta bandara untuk lebih waspada.
Para pendatang yang merasa terindikasi memiliki ciri-ciri mengidap virus corona juga diminta segera menghubungi pihak medis.
Baca juga: Dinkes Jatim Mulai Antisipasi Virus Corona di Bandara dan Pelabuhan
Sementara Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, Li Bin, menyatakan 440 orang di negaranya telah terinfeksi virus ini dan menewaskan 9 orang.
Tidak hanya masyarakat biasa yang tertular, 14 petugas medis pun dilaporkan telah terjangkit virus ini.
Semua kasus kematian itu dilaporkan terjadi di Wuhan, Provinsi Hubei. Pihak rumah sakit pun memiliki kewenangan untuk mengarantina orang-orang terdekat yang berhubungan langsung dengan orang yang terinfeksi.
Semua ini dilakukan untuk memperketat persebaran virus mematikan tersebut.
Hingga saat ini virus corona ditemukan tersebar hingga Taiwan, Amerika Serikat, dan 3 negara Asia lain. Virus corona dibawa oleh masyarakat Wuhan yang melakukan perjalanan.
Virus tersebut bisa menular melalui saluran pernafasan dan bisa bermutasi atau terjadi persebaran lebih lanjut.
Hal yang paling dikhawatirkan saat ini adalah mobilitas masyarakat di China yang mencapai puncaknya karena menjelang peringatan Tahun Baru China.