Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Masayoshi Son, Dewan Pengarah Ibu Kota Baru Berharta Rp 295,4 Triliun

Kompas.com - 18/01/2020, 14:09 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masayoshi Son dipilih pemerintah untuk menjadi salah satu Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur.

Selain Masayoshi, pemerintah juga memilih dua Dewan Pengarah lain, yakni Sheikh Mohamed bin Zayed dan Tony Blair.

Ketiganya berperan memberikan masukan dan nasihat, mempromosikan Indonesia, serta membangun kepercayaan investor global.

Lantas, siapa sosok Masayoshi?

Profil Masayoshi Son 

Masayoshi Son merupakan CEO Softbank, perusahaan telekomunikasi dan investasi seluler yang didirikan pada September 1981.

Pria berkewarganegaraan Jepang ini merupakan alumnus University of California, Berkeley.

Berdasarkan informasi dari situs resmi SoftBank, Masayoshi mempunyai rekam jejak karier yang mentereng.

Pada Januari 1996, ia menjabat sebagai Presiden dan CEO Yahoo Japan Corporation.

Lalu, pada Juni 2015 hingga sekarang, ia menjabat sebagai Direktur Yahoo Japan Corporation.

Sementara itu, pria kelahiran 11 Agustus 1957 ini juga menjabat sebagai Direktur Alibaba.com Corporation.

Dia menjabat sejak Oktober 2005 hingga di perusahaan yang saat ini bernama Alibaba Group Holding Limited.

Pada Juli 2013, ia menjadi Ketua Dewan Sprint Corporation.

Baca juga: Menko Luhut Berkilah Tolak Tawaran Investasi Softbank di Ibu Kota Baru

Kekayaan Masayoshi San 

Dilansir dari Forbes, kekayaan pria berusia 62 tahun ini per 18 Januari 2020 sebanyak 21,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 295,4 triliun. 

Jumlah tersebut membuat Masayoshi menjadi orang terkaya kedua di Jepang pada 2019. 

Disebutkan, kekayaannya bersumber dari perusahaan milik pribadi yang bergerak di bidang telekomunikasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com