KOMPAS.com - Tiga tokoh dunia akan menjadi dewan pengarah pembangunan ibu kota Indonesia yang baru di Kalimantan TImur.
Dilansir dari Antara, Rabu (15/01/2020), hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Ketiga tokoh tersebut adalah Sheikh Mohamed bin Zayed, Sheikh Mohamed bin Zayed, Masayoshi Son, dan Tony Blair.
Peran mereka adalah memberikan masukan dan nasihat, mempromosikan Indonesia, serta membangun kepercayaan.
Penunjukan ketiga tokoh itu bagian dari upaya membangun kepercayaan investor global.
Siapa sebenarnya ketiga tokoh dunia yang ditunjuk?
Baca juga: Sosok di Balik Konsep Ibu Kota Negara Nagara Rimba Nusa
Syekh Mohamed bin Zayed merupakan Putra Mahkota Abu Dhabi. Dilansir dari Kompas.com (21/08/2019), nama lengkapnya adalah Syekh Mohamed bin Zayed al Nahyan.
Selain putra mahkota, dia juga merupakan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab.
Sebelumnya dia pernah memegang sejumlah posisi di kemiliteran, mulai dari Officer in the Amiri Guard atau pasukan keamanan elit UEA, serta menjadi pilot di Angkatan Udara UEA.
Sebagai pangeran dia juga memiliki minat khusus terhadap pendidikan. Dia telah menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga pendidikan kelas dunia.
Perannya di pemerintahan juga tak kalah hebat. Syekh Mohamed mendirikan Kementerian Toleransi pada 2018.
Pada 2019 Syekh Mohamed datang ke Indonesia dan bertemu Jokowi. Pertemuannya tersebut sempat ramai dibicarakan.
Syekh Mohamed berjanji akan menghadiahi Jokowi sebuah masjid untuk dibangun di Solo. Desain serta anggaran sepenuhnya ditanggung Pangeran Abu Dhabi itu.
Baca juga: Natuna, Menteri Inggris dan Pandangan Ahli Geopolitik Jepang...
Masayoshi Son merupakan CEO Softbank, distributor PC software.
Harian Kompas (12/08/1999) menyebutkan namanya identik dengan bisnis melalui internet di Jepang. Son, Mr. internet Jepang sebutannya.