Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Merawat Hewan Peliharaan Pascabanjir

Kompas.com - 04/01/2020, 12:50 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski dikabarkan telah surut, namun banjir yang sempat merendam beberapa wilayah di Jabodetabek membuat warga harus waspada dengan kesehatan, termasuk kesehatan binatang peliharaan.

Salah satu jenis binatang peliharaan yang rentan terkena penyakit dalam kondisi banjir adalah anjing.

Lalu, apakah hewan peliharaan bisa ditinggal di rumah selagi pemiliknya mengungsi?

Menurut Direktur Operasional Natha Satwa Nusantara, hewan-hewan peliharaan sebaiknya jangan ditinggal di rumah. Hal tersebut karena tidak aman dan berisiko.

Sehingga dianjurkan untuk dititipkan di pet hotel atau tempat penitipan lainnya.

Di Jakarta, pet hotel harganya berkisar Rp 150.000-200.000 per malam.

"Intinya lebih terjamin karena aman. Minum ada yang ganti secara berkala. Makan juga ada yang ganti. Dibersihkan, diajak jalan-jalan," ujar Anisa kepada Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Selama banjir dan pascabanjir, hewan peliharaan memerlukan perawatan khusus. 

Baca juga: Beda Pandangan antara Jokowi, Basuki dan Anies soal Banjir Jakarta...

Berikut ini sejumlah tips untuk memberikan perawatan pada hewan peliharaan, utamanya pascabanjir:

1. Sedia disinfektan

Sebagaimana diketahui, banjir menjadi situasi terbaik bagi bakteri dan virus untuk berkembang biak dan menularkan penyakitnya.

Guna pencegahan maka diperlukan disinfektan untuk membersihkan lingkungan.

Anisa menekankan kebersihan lingkungan hewan peliharaan, terutama di tempat makan dan tempat minum.

"Jangan ada lalat," katanya mengingatkan.

Namun apabila tidak ada disinfektan bisa diganti dengan pemutih pakaian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Meredakan Nyeri Pinggang? Ini Temuan Studi

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Meredakan Nyeri Pinggang? Ini Temuan Studi

Tren
Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com