Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset Kualitas Hidup di 56 Kota Dunia, Jakarta di Posisi Berapa?

Kompas.com - 31/12/2019, 18:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Deutsche Bank melakukan riset lima tahunan untuk mengetahui kualitas hidup di puluhan kota dari seluruh negara dunia.

Dikutip dari dbresearch.com, riset ini berjudul "Mapping The World's Prices 2019", dengan menjadikan 56 kota besar sebagai obyek yang diamati, termasuk Ibu Kota Indonesia, Jakarta.

Lalu, ada di posisi berapakah Jakarta?

Sebelum ke sana, simak dulu indikator penelitian ini.

Untuk menentukan tingkat kualitas hidup di sebuah kota, penelitian ini menggunakan sejumlah indikator.

Indikator-indikator itu adalah daya beli konsumen, tingkat kriminalitas dan keamanan, ketersediaan layanan kesehatan, biaya hidup, keterjangkauan perumahan, kemacetan lalu lintas, polusi, dan iklim.

Adapun data yang diolah berasal dari harga yang dipasang di internet dan dari sumber sekunder.

Baca juga: Sekoper Cinta, Cara Pemdaprov Jabar Tingkatkan Kualitas Hidup Perempuan

Untuk memastikan harga tersebut dapat dibandingkan dengan kota-kota dari berbagai negara, Deutsche Bank telah menggunakan harga barang atau jasa standar atau yang paling mendekati itu. 

Setelah itu, harga-harga tersebut diseragamkan dengan cara dikonversikan ke dollar Amerika Serikat.

Jika semua harga sudah diseragamkan, maka pemeringkatan akan lebih mudah dilakukan.

Karena data yang digunakan sangat banyak, hasil dari penelitian ini mungkin masih menyisakan masalah kualitas dan konsistensi.

Posisi Jakarta

Kemacetan di Jalan Mampang Prapatan dari arah Mampang menuju Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/3/2015). Kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota dan kota sekitarnya terjadi tidak hanya pada hari kerja, tetapi juga saat libur akhir pekan. KOMPAS/PRIYOMBODO Kemacetan di Jalan Mampang Prapatan dari arah Mampang menuju Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (8/3/2015). Kemacetan di sejumlah ruas jalan Ibu Kota dan kota sekitarnya terjadi tidak hanya pada hari kerja, tetapi juga saat libur akhir pekan.
Berdasarkan riset ini, Jakarta menempati posisi ke-52 dari 56 kota yang diteliti.

Dengan demikian, Jakarta berada di posisi ke-5 dari bawah sebagai kota dengan kualitas hidup terendah.

Posisi saat ini turun 8 tingkat dari hasil penelitian yang dilakukan 5 tahun sebelumnya, 2014.

Baca juga: Padang Panjang, Kota Cerdas Terbaik Berkat Aspek Kualitas Hidup

Poin untuk Indonesia berdasarkan indikasi penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut:

  • Tingkat daya beli 54
  • Kemananan 44
  • Ketersediaan layanan kesehatan 49
  • Biaya hidup 13
  • Perbandingan harga properti dengan rasio pendapatan 47
  • Kemacetan lalu lintas 52
  • Polusi 46
  • Iklim 45.

Di bawah Jakarta, kota dengan kualitas hidup lebih buruk adalah Dhaka (Banglades), Manila (Filipina), Beijing (China), dan Lagos (Nigeria).

Sebaliknya, kota yang dinyatakan sebagai kota dengan kualitas hidup terbaik adalah Zurich (Swiss), Wellington (Selandia Baru), Copenhagen (Denmark), Edinburgh (Inggris), dan Vienna (Austria).

Survei kali ini merupakan yang ke-8 dilakukan oleh Deutsche Bank untuk mengukur harga global dan standar hidup di berbagai kota di seluruh dunia.

Setiap kali survei, DB menambahkan kota-kota baru sebagai obyek penelitiannya.

Misalnya saja Kairo (Mesir), Roma (Italia), dan Buenos Aires (Argentina) yang baru masuk pada penelitian 2019 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com