Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini 59 Tahun Lalu, Dua Pesawat Tabrakan di Atas Kota New York

Kompas.com - 16/12/2019, 08:53 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 59 tahun lalu, tepatnya 16 Desember 1960, terjadi sebuah tabrakan antara dua pesawat di atas kota New York.

Peristiwa ini menyebabkan 134 orang yang ada di dalam pesawat itu tewas, dan mencatatkan sejarah tersendiri di Amerika Serikat.

Pagi sebelum kecelakaan, Kota New York tengah bersalju, ketika pesawat United DC-8 dari Chicago menuju Bandara Idlewild (sekarang Bandara Internasional John F. Kennedy) di Queens Selatan.

Pada saat yang sama, pesawat TWA Super Constellation dari Dayton, Ohio, tengah menuju ke Bandara LaGuardia di Queens Utara.

Akibat kondisi cuaca saat itu, penerbangan United dimasukkan dalam pola holding.

Namun, pilot salah mengukur lokasi dari pola ini. Akibatnya, pesawat justru masuk ke jalur penerbangan TWA.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Film Avatar Diputar Pertama Kali di Bioskop AS

Total 128 orang berada di dalam kedua pesawat tersebut.

Mengutip History, seorang penumpang berusia 11 tahun, Stephen Baltz, menggambarkan kejadian ini, "Kejadiannya seperti gambar yang keluar dari buku dongeng. Kemudian, tiba-tiba ada ledakan. Pesawat mulai jatuh, orang-orang mulai berteriak. Aku berpengangan pada tempat duduk saat pesawat bertabrakan."

Batlz awalnya selamat dalam kecelakaan itu. Namun, ia kemudian meninggal sehari setelah kejadian karena cedera yang dideritanya.

Semua yang ada di kedua pesawat itu dinyatakan tewas.

Pesawat TWA jatuh ke Miller Field, sebuah lapangan terbang militer di Pulau Staten.

Penerbangan United, yang kehilangan mesin sebelah kanan dan bagian dari sayapnya, jatuh di tengah-tengah area Park Slope, Brooklyn.

Pesawat tersebut hampir mengenai Akademi Augustin dan menabrak sebuah bangunan apartemen serta Gereja Pilar Api.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penangkapan Saddam Hussein oleh Pasukan AS

Sejumlah bangunan lain ikut terbakar akibat ledakan yang terjadi.

Robert Nevin, yang saat peristiwa tabrakaan pesawat itu tengah duduk di apartemen lantai atasnya, mengisahkan apa yang dilihatnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com