Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ada Hari Antikorupsi Sedunia?

Kompas.com - 09/12/2019, 10:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, 9 Desember 2019, masyarakat dunia, termasuk Indonesia, memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019.

Di Indonesia, Hari Antikorupsi Sedunia diperingati dengan beragam agenda dan kegiatan dengan semangat pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Rangkaian kegiatan ini diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara yang fokus pada pencegahan, penanganan, dan pemberantasan korupsi.

Hakordia atau International Anti-Corruption Day ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada 31 Oktober 2003.

Mengapa ada Hari Antikorupsi Sedunia?

Dikutip dari laman PBB, keputusan menetapkan Hakordia untuk meningkatkan kepedulian terhadap maraknya kasus korupsi.

Baca juga: Ini Sejarah Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia...

Selain itu, sebagai wujud peran PBB melawan kejahatan korupsi dengan cara mencegah dan memberantasnya.

Ketika itu, Majelis Umum PBB mendesak semua negara dan organisasi untuk menandatangani Konvensi PBB melawan korupsi ini sesegera mungkin.

Pada tahun 2005, PBB memiliki slogan khusus dalam pemberantasan korupsi, yakni "You can stop corruption".

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat umum tentang berbagai bentuk tindak korupsi.

PBB juga berharap masyarakat memiliki kekhawatiran terhadap korupsi karena penyebarannya yang sangat luas.

Tercatat, setidaknya terdapat 1 triliun dollar AS yang digelontorkan sebagai uang suap.

Baca juga: Ketua KPK: Jangan-jangan Ada Strategi Pemberantasan Korupsi Baru dari Presiden

Sementara, untuk jumlah uang yang dicuri atau dikorupsi lebih fantastis lagi, yakni sebesar 2,6 triliun dollar AS.

Setiap tahun, 1 triliun dollar AS dibayarkan dalam bentuk suap. Sementara, sekitar 2,6 triliun dollar AS dicuri setiap tahun melalui korupsi.

Angka ini setara dengan lebih dari 5 persen dari PDB global.

Bahkan, di negara-negara berkembang, dana yang hilang karena korupsi diperkirakan 10 kali lipat dari jumlah bantuan pembangunan yang ada.

Untuk itu, ada sebuah keyakinan yang ingin ditanamkan melalui slogan yang diusung, bahwa setiap individu dapat secara aktif terlibat dalam menghentikan praktik-praktik tidak jujur semacam korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com