Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Marsudi Bagikan Kisah Diet, Ini Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 08/12/2019, 16:07 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan program diet yang sedang dilakukan melalui unggahan di akun Instagram, Sabtu (7/12/2019).

Ia menampilkan beberapa perbandingan foto dirinya di saat ini dan beberapa waktu sebelumnya untuk menunjukkan hasil dari diet yang dijalaninya.

Dalam keterangan foto, Retno menyebut selain melakukan olahraga rutin, ia juga tidak mengonsumsi karbohidrat, minyak, juga gula.

Selain badan yang terlihat lebih segar, menteri luar negeri perempuan pertama itu pun merasa lebih baik dan lebih kuat.

Tak ayal, banyak netizen yang kemudian memberikan pendapatnya di kolom komentar.

"Ibu Menteri tampak 10 tahun lebih muda," tulis akun @nenyfitrin.

Tidak sedikit juga dari netizen yang mengaku ingin mencoba diet sebagaimana yang dilakukan oleh sang Menlu.

"Semangat Ibu, saya coba juga start 75 kg. 8 bulan lagi kita update," ujar @wahyuni821.

Baca juga: Ketika Menlu Retno Marsudi Joget TikTok Entah Apa yang Merasukimu...

Tak bisa diikuti semua orang

Ahli Gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum berpendapat tidak semua orang sebaiknya mengikuti gaya diet yang dilakukan oleh Menlu, karena memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.

"Setiap orang punya fase hidup yang beda, kebutuhan beda, aktivitas beda. Umur beliau kan bukan tahap tumbuh kembang lagi, jadi enggak bisa makan kayak remaja 15 tahun. Kedua, aktivitas beliau banyak duduk dan mikir," ujar dokter yang juga filsuf ini.

Tan menyebut pilihan yang dijalani Retno Marsudi 8 bulan terakhir ini perlu diapresiasi, karena menandakan ia memahami tubuhnya.

"Apa yang dilakukan Bu Retno perlu diapresiasi artinya beliau paham kondisi tubuhnya. Jadi beliau makan sesuai kebutuhan dilihat dari usia dan aktivitas," sebut Tan.

Dengan begitu, netizen harus mengerti kondisi tubuhnya terlebih dahulu sebelum mengikuti gaya diet yang dilakukan oleh Ibu Menlu.

Baca juga: Menlu Retno: Saatnya Wanita Bekerja Bersama Membawa Panji Toleransi

Dikritisi

Namun, ada hal yang ingin Tan kritisi tentang penyampaian diet yang dilakukan oleh Menlu, yakni mengenai penulisan kandungan-kandungan yang ia kurangi atau hindari.

Tan berpendapat tidak mungkin seseorang bisa sepenuhnya menghindari karbohidrat, minyak, dan gula seperti yang dituliskan Retno, 'no-carbs, no-oil, no-sugar'.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com