Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 13 Staf Khusus Presiden, dari Milenial, Politisi hingga Aktivis

Kompas.com - 22/11/2019, 14:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Ia sebelumnya juga merupakan staf khusus di bidang yang sama. Selain itu, ia pernah menjabat Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate, sebuah lembaga riset independen.

Ia menempuh pendidikan S1 pada Jurusan kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.

10. Arif Budimanta

Arif mendapat tugas dari Jokowi untuk menjadi staf khusus bidang ekonomi.

Ia lahir di Medan, 14 Maret 1968, dan dikenal sebagai politisi PDI Perjuangan serta anggota DPR periode 2009-2014.

Arif memiliki latar belakang pendidikan sarjana Institut Pertanian bogor (IPB) di tahun 1990.

Setelah itu, ia melanjutkan ke jenjang magister di Universitas Indonesia.

Baca juga: Arif Budimanta, Politisi PDI-P yang Jadi Staf Khusus Presiden  

11. Diaz Hendropriyono

Diaz yang merupakan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), ditunjuk Jokowi menjadi staf khusus bidang sosial.

Ia menempuh pendidikan di Norwich Military University, Amerika Serikat (AS), lalu melanjutkan pendidikan pascasarjana di Vvirginia Tech University, AS, bidang administrasi publik.

Diaz kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Hawaii Pacific University, AS.

12. Dini Shanti Purwono

Dini adalah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjabat tugas sebagai staf khusus bidang hukum.

Dini berlatar belakang pendidikan di dunia hukum. Ia menempuh pendidikan S1 di Universitas Indonesia.

Kemudian, ia melanjutkan S2 di Harvard Law School dan lulus pada 2002.

Selain itu, ia pernah menjadi anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) selama sekitar 10 tahun, yakni tahun 2008-2018.

13. Fadjroel Rachman

Fadjroel mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk menjadi staf khusus bidang komunikasi atau jubir presiden.

Ia adalah mantan Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Pria kelahiran Banjarmasin, 17 Januari 1964 ini, merampungkan pendidikan strata satu di Jurusan Kimia Institut Teknologi bandung (ITB).

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan untuk jenjang S2 dan S3 pada program manajemen Keuangan dan Moneter di Universitas Indonesia.

(Sumber: Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim, Dani Prabowo, Achmad Nasrudin Yahya, Fabian Januarius Kuwado, Ihsanuddin, Dian Erika Nugraheny | Editor: Bayu Galih, Krisiandi, Icha Rastika, Fabian Januarius Kuwado)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com