Selain itu, ia pernah menyabet tiga medali emas, yakni:
Pada 2013, Belva melanjutkan pendidikan master dengan mengambil gelar double degree di Stanford University.
Di sana ia mengambil gelar master administrasi bisnis.
Sedangkan di Harvard University ia mendapat gelar master administrasi publik.
Belva juga pernah tercatat sebagai mahasiswa tamu di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard Law School, Harvard Graduate School of Education, dan Harvard Medical School.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS John F Kennedy Tewas Ditembak
Ayu merupakan staf presiden yang selama ini aktif mengampanyekan nilai toleransi dan keberagaman.
Tahun 2010, Ayu pernah mengabdi di lembaga Indonesia Mengajar dan mendapat tugas mengabdi di Desa Papaloang, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Di sanalah ia kemudian tergerak untuk meningkatkan perhatiannya pada isu toleransi dan keberagaman.
Ayu pernah mengikuti pertukaran pelajar di Singapore Management University pada 2004.
Ia juga menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tahun 2000-2005 dan lulus dengan status cum laude.
Kemudian, ia melanjutkan pendidikan di Duke University dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).
Angkie merupakan satu-satunya staf presiden yang menyandang disabilitas.
Wanita berusia 32 tahun ini kehilangan pendengarannya sejak usia 10 tahun.
Ia merupakan lulusan SMAN 2 Bogor. Selanjutnya ia meneruskan kuliahnya di London School of Publik Relations Jakarta, serta mendapatkan gelar master di bidang Ilmu Komunikasi di perguruan tinggi yang sama.
Meski demikian, ia merupakan sosok yang berprestasi.