Tiket Kereta Api Natal dan Tahun Baru Bisa Dipesan Mulai 19 November

KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan tiket Kereta Api jarak jauh pada masa Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2019/2020 bisa dibeli mulai 19 November 2019 atau H-30 sebelum keberangkatan.

Adapun tiket kereta jarak jauh bisa dibeli di seluruh kanal resmi penjualan tiket KA seperti aplikasi KAI Access, situs kai.id, dan sebagainya.

Sementara untuk KA lokal tiket dapat dipesan mulai H-7 keberangkatan melalui aplikasi KAI Access atau 3 jam sebelum keberangkatan di loket stasiun.

Masa Angkutan Nataru sendiri ditetapkan mulai 19 Desember 2019. Pemsanan b erlangsung selama 18 hari, tepatnya hingga 5 Januari 2020.

“KAI memperkirakan tanggal 22 dan 29 Desember sebagai tanggal favorit masyarakat untuk menggunakan jasa kereta api,” ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro pada saat Press Conference Persiapan Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 KAI dan Sosialisasi Gapeka 2019 di Gedung Jakarta Railways Center, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Baca juga: Yang Perlu Anda Ketahui jika Memesan Tiket Kereta Api via Aplikasi

Untuk masa Nataru, KAI akan menjalankan 404 kereta yang terdiri dari 374 KA regular dan 30 KA Nataru.

Jumlah ini naik 2,5 persen dari tahun 2018 yang saat itu berjumlah 394 KA yang terdiri dari 346 KA regular dan 48 KA Nataru.

Selain meningkatkan jumlah kereta, KAI juga meningkatkan kapasitas tempat duduk harian sebesar 4 persen di 2019.

Dari 2018 yang semula 240.162 menjadi 250.012 saat 2019.

KAI juga menjalankan 30 KA Nataru guna mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang.

KA Nataru bisa dipesan mulai tanggal 25 November 2019 di seluruh kanal penjualan.

Selain itu, KAI juga menyiapkan 477 petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, 908 penjaga lintas (PJL) ekstra dan 355 petugas posko daerah rawan ekstra.

Hal tersebut guna mengantisipasi datangnya musim hujan yang kemungkinan nanti bertepatan dengan masa Angkutan Nataru.

Total sebanyak 1.740 petugas disiagakan untuk pengamanan perjalanan KA sepanjang lintasan KA Jawa dan Sumatera.

Selain itu, jumlah personel juga ditingkatkan untuk menjaga keamanan di stasiun, patroli jalan jalan KA dan beberapa obyek penting lain seperti dipo lokomotif dan kereta.

Inspeksi kesiapan pelayanan serta lintasan kereta api di jalur utara dan selatan Jawa pun juga dilakukan.