Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumus 20-20-20 saat Peringatan Dini Tsunami, Seberapa Efektif?

Kompas.com - 17/11/2019, 06:30 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memang menjadi negara rawan bencana karena terletak dalam jalur lingkar cincin api atau ring of fire.

Mengetahui hal tersebut, masyarakat Indonesia seharusnya memahami bagaimana mitigasi saat bencana terjadi.

Gempa bumi menjadi salah satu bencana yang lumayan sering terjadi. Bahkan, beberapa di antaranya menyebabkan gelombang tsunami.

Memahami konsep mitigasi dapat meningkatkan tingkat keselamatan dan meminimalisir jumlah korban akibat bencana terjadi.

Marufin Sudibyo, anggota Komite Tanggap Bencana Alam Kebumen, memaparkan konsep mitigasi 20-20-20 untuk suatu bencana yang berpotensi memicu tsunami.

Ia menjelaskan, pada dasarnya konsep 20 - 20 - 20 melengkapi sistem peringatan dini tsunami apapun.

Menurut dia, perangkat mitigasi tsunami yang terpenting itu pengetahuan manusia, dilatih berulang-ulang.

Baca juga: Viral Potensi Tsunami Selatan Jawa, BNPB Minta Warga Ingat Rumus 20-20-20

“Perangkat teknikal seperti sirene peringatan dini tsunami itu lebih sebagai pendukung,” kata Marufin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).

Konsep 20 - 20 - 20 itu, lanjut dia, sudah menjadi pedoman BNPB dalam mitigasi tsunami di Indonesia.

“Dengan catatan tidak berlaku secara umum bagi setiap kawasan rawan tsunami di Indonesia,” ujar dia.

Pengecualian ini berlaku pada kawasan yang sudah terlanjur terbangun dan berlokasi di tanjung, di mana keluar kota sudah mengalami bottleneck, sehingga butuh strategi mitigasi tsunami yang lain.

Mitigasi daerah yang terlanjur terbangun dan berlokasi di tanjung dapat dilakukan dengan evakuasi vertikal.

Evakuasi vertikal merupakan bagian konsep 20-20-20.

“Jadi kalo nggak bisa menjauhi pantai maka naiklah ke bangunan setinggi minimal 20 meter,” jelas Marufin.

Apakah bisa mengurangi korban?

Marufin menjelaskan, teori seorang manusia normal berjalan dengan kecepatan 80 sentimeter per detik.

Jika orang tersebut berjalan selama 20 menit, maka jarak yang ditempuh sudah 960 meter.

Dalam banyak tempat, zona kuning untuk kawasan bahaya tsunami setempat umumnya hingga sejauh 500 meter dari garis pantai.

“Jadi dengan berjalan sejauh 960 meter itu, secara teknis sudah keluar dari kawasan bahaya tsunami zona kuning,” tuturnya.

Baca juga: 4 Fakta Gempa Bumi M 7,1 di Maluku Utara, Tsunami 10 Cm hingga 19 Kali Gempa Susulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com