Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Spesifikasi Pesawat CN235-220 Produksi PT DI yang Dipesan Nepal

Kompas.com - 31/10/2019, 05:48 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (DI) berhasil menyelesaikan pembuatan satu unit pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (angkatan darat Nepal).

Sesuai kontrak, setelah dilakukan beberapa kali uji terbang, PT DI mengirimkan pesawat tersebut ke Khatmandu, Nepal, Rabu (30/10/2019).

Direktur Utama PT DI, Elfien Goentoro mengatakan pengiriman pesawat tersebut dilakukan dengan cara diterbangkan dengan mengambil rute Medan, Yangon, Dhaka, Khatmandu.

Lantas, bagaimana spesifikasi pesawat CN235-220 tersebut?

Dilansir dari indonesian-aerospace.com, pesawat jenis CN235-220 adalah jenis pesawat angkut militer.

Pesawat tersebut telah mengalami berbagai peningkatan berkesinambungan dalam desain, dan aplikasi teknologi.

Selain itu, metode pembuatan untuk memenuhi standar kualitas tertinggi serta persyaratan operasional yang menuntut untuk berbagai lingkungan yang menantang.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengungkapkan, pesawat CN235-220 adalah pesawat multi fungsi.

Selain itu, menurut dia CN235-220 mudah diubah konfigurasinya.

"Bisa juga untuk angkut kargo dan angkut penumpang," ujar Alvin kepada Kompas.com, Rabu (30/10/2019).

"Pesawat model ini mampu take off dan landing di landasan pacu non-aspal," sambung dia.

Alvin menuturkan, CN235-220 termasuk pesawat yang tangguh, bandel, serta mudah perawatannya.

Baca juga: PT DI Kirim Pesawat CN235-220 Pesanan Tentara Nepal ke Khatmandu

Pada bagian ujung belakang, dapat dibuka sebagai Ramp Door, layaknya pintu untuk memasukkan kendaraan ke dalam kapal Ro–Ro ataupun jenis kapal lain yang mengangkut kendaraan.

"Cocok juga untuk penerjunan pasukan," jelas dia.

Keluarga CN235

Pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft buatan PT Dirgantara Indonesia yang dipesan oleh Royal Thai Police (RTP).KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA Pesawat CN235-220M Multi Purpose Aircraft buatan PT Dirgantara Indonesia yang dipesan oleh Royal Thai Police (RTP).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com