Ini Beda Hari Pertama Presiden Jokowi pada Periode Pertama dan Kedua

KOMPAS.com - Presiden terpilih Republik Indonesia terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo resmi dilantik pada Minggu, (20/10/2019) di Gedung Parlemen.

Hal ini sekaligus menandai kiprah Jokowi sebagai presiden untuk kedua kalinya.

Di hari pertamanya menjabat sebagai presiden periode kedua, Jokowi disibukkan menemui sejumlah tokoh untuk mengisi kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.

Beberapa tokoh yang terlihat mengunjungi Istana Kepresidenan pada hari ini adalah Mahfud MD, Nadiem Karim, Erick Thohir, Wishnutama, Airlangga Hartarto, dan Pratikno.

Lantas bagaimana dengan hari pertama Jokowi menjabat sebagai presiden di periode pertama dulu?

Harian Kompas, 22 Oktober 2014 memberitakan, Jokowi menyempatkan diri untuk menemui warga dari balik pagar Istana, usai diwawancarai sebuah stasiun televisi.

Mereka memanggil-manggil nama Jokowi seakan tidak ingin meninggalkan presiden ketujuh RI tersebut, meski waktu sudah malam.

Ada tiga lokasi pagar yang didatangi Jokowi. Warga pun langsung menyerbu Jokowi.

Selain menyapa para warga, Jokowi juga menyalami mereka dari balik pagar.

Baca juga: Hari Pertama Menjabat Wapres, Maruf Terima Kunjungan 3 Tamu Negara

"Ayo pulang, sudah malam, istirahat dulu. Besok kerja," ujarnya, seperti diceritakan sejumlah anggota staf yang menemani Jokowi begadang hingga dini hari.

Di malam itu juga, Jokowi bersama Kalla sudah mulai bekerja dengan mengundang pimpinan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.

Keesokan harinya, Jokowi menemui Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill di Wisma Negara, Kompleks Istana, Jakarta.

Pertemuan itu memuat ajakan PM Papua Nugini agar Pemerintah RI berinvestasi di negerinya.

Sekitar pukul 10.00, Jokowi kembali menerima kunjungan perwakilan Rusia, yang diwakili Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Valentinovich Manturov.

Setelah pertemuan singkat itu, Jokowi kemudian menerima tamu dari sejumlah tokoh partai.

Tercatat beberapa nama yang berkunjung ke istana setelah utusan Rusia meninggalkan Istana adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan politisi PDI P Aria Bima.