Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Ini Pesan Komnas HAM untuk Pemerintah

Kompas.com - 19/10/2019, 08:29 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan, terpilihnya Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB bisa menjadi tantangan bagi Indonesia.

Ia menyebutkan, Indonesia semakin menjadi perhatian dunia tentang situasi HAM di dalam negeri sendiri.

"Jadi itu tidak berarti membuat kita akan melindungi atau menutupi apa-apa yang terjadi dalam negeri," kata Taufan kepada Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

"Justru menurut kami sebaliknya, akan menjadi dorongan kepada pemerintah Indonesia untuk bekerja lebih serius dibandingkan sebelum ini," lanjut dia.

Menurut Taufan, 174 negara yang memilih Indonesia tentu tidak hanya meminta komitmen untuk berkontribusi terhadap penyelesaian HAM internasional.

Baca juga: RI Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Komnas HAM: Dukungan Kami Tidak Gratis

Indonesia juga dituntut untuk menunjukkan komitmen HAM di tingkat nasional.

"Dari awal kami bilang, kalau kami dukung mohon Pemerintah Indonesia juga memberikan komitmennya yang kuat," kata Taufan.

"Kalau enggak ini justru menjadi langkah di mana kita akan digebuki oleh internasional kalau dia tidak melakukan langkah-langkah progresif," ujar dia.

Taufan menyebutkan, Komnas HAM mendukung keanggotaan ini karena ingin Indonesia terlibat dalam masalah-masalah HAM yang bersifat regional.

Selain itu, lebih progresif mencari penyelesaian masalah HAM.

"Selama ini kan pendekatannya menurut kita terlalu lunak, misalnya kepada Myanmar. Memang ada hasilnya, tapi tidak maksimal," ujar Taufan.

Dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM, menurut Taufan, Komnas HAM juga bisa memainkan forum Asia Pasifik maupun Asia Tenggara seperti persoalan HAM di Myanmar.

Baca juga: RI Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Jokowi Diminta Tunjuk Menteri yang Peduli HAM

Taufan mengatakan, keanggotaan ini bisa menjadi pintu bagi Indonesia agar masalah-masalah HAM yang selama ini masih menjadi PR segera selesai.

Meski demikian, banyak pihak yang mengkritik keputusan Komnas HAM yang mendukung keanggotaan Indonesia dalam Dewan HAM PBB itu.

"Teman-teman NGO juga mengkritik, kenapa Komnas HAM mendukung? Bukannya itu akan membuat jalan untuk menutupi HAM," kata Taufan.

Menurut dia, status ini membuat Indonesia harus menunjukkan komitmennya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2020-2022 mendatang.

Terpilihnya Indonesia ini setelah berhasil mengantongi 174 suara dalam pemilihan yang dilaksanakan di markas besar PBB di New York, Kamis (17/10/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com