Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti di Indonesia, Pemburu “Selfie” China Rusak Area Rumput Pink

Kompas.com - 16/10/2019, 18:12 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Area luas yang ditumbuhi rumput jenis Muhly yang mengeluarkan warna pink di China, rusak akibat aktivitas pemburu "selfie" yang mengambil foto di sana.

Berharap mendapatkan foto diri terbaik dengan latar belakang padang rumput luas berwarna pink, para turis ini justru berbuat seenaknya dan membuat rumput yang tumbuh liar itu rusak akibat terinjak, diduduki, dan sebagainya.

Dikutip dari South China Morning Post, area yang terletak di Binjiang, Hangzhou itu terpaksa ditutup dua minggu setelah rumput bermekaran karena para pengunjung merambah masuk area dan melanggar batas yang sudah ditetapkan.

Para pengunjung ini semakin banyak berdatangan sejak rumput muhly banyak ditampilkan di media sosial China seperti TikTok.

Penutupan dilakukan pada Minggu (13/10/2019) ditujukan untuk melindungi area yang sudah rusak akibat terinjak-injak wisatawan itu.

Baca juga: Setelah Heboh Amarilis, Akankah Taman Eceng Gondok Ini Dirusak Aksi Selfie?

Para turis yang berburu foto itu mengabaikan pembatas dan masuk ke area sekitar 10 hektar itu dan menginjak-injak Muhly yang sedang bermekaran. Tak hanya menginjak, bahkan mereka juga banyak yang duduk dan berbaring di atas rumut demi mendapatkan foto terbaik menurut mereka.

Semestinya, bunga-bunga dari rumput Muhly itu dapat bertahan selama dua bulan selama musim gugur. Namun, rumput-rumput cantik itu hanya bisa bertahan dua pekan setelah pertama kali bermekaran pada 1 Oktober lalu.

Salah satu orang yang menjaga area itu, Zheng Xianhua menceritakan butuh 3 tahun waktu untuk merawat rumput yang diimpor dari Australia itu hingga bisa berbunga dan tumbuh indah.

Saat bercerita, suaranya terdengar serak akibat terlalu banyak berteriak memperingatkan pengunjung yang tidak mematuhi aturan.

Ia mengaku terpaksa untuk memangkas rumput-rumput itu sebelum semakin rusak diinjak-injak pengunjung, dengan harapan Muhly dapat kembali berbunga tahun depan.

Salah seorang pengguna WeChat mengomentari tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh pengunjung. 

"Tidak peduli seberapa pun cantik foto yang dihasilkan, tapi akan sangat memalukan untuk mengunggah foto-fotonya ke media sosial," tulisnya.

Pengguna lain justru fokus pada kesedihan yang dirasakan oleh si Zheng. Ini pasti tidak terbayangkan olehnya, mengapa orang-orang menginjak area yang dirawatnya dan merusak rumput yang ia tanam.

Kejadian seperti ini tentu mengingatkan kita pada kerusakan taman  bunga amarilis di Gunung Kidul, Yogyakarta beberapa tahun silam yang rusak akibat diinjak-injak oleh wisatawan yang berburu foto selfie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com