Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Raung Dilalap Api, Ini Daftar Gunung yang Terbakar Sepanjang 2019

Kompas.com - 05/10/2019, 18:45 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa kebakaran di jalur pendakian kembali terjadi. Pada Jumat (4/10/2019) malam, jalur pendakian Gunung Raung, Jawa Timur, terbakar.

Akibat kejadian ini, sebanyak 13 pendaki dikabarkan terjebak di camp 9 dan belum bisa turun.

Kebakaran di gunung terbilang sering terjadi pada 2019 ini.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, ada 13 peristiwa kebakaran di gunung dan kawasan hutan sepanjang 2019 ini.

Ini daftarnya:

Gunung Rinjani

Gunung Rinjani di Desa Sembalun, Lombok Timur terbakar pada 23 Juni 2019. Kawasan yang terbakar adalah lahan saban.

Adapun kondisi area yang terbakar merupakan savana dengan topografi yang sangat terjal.

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Sudiyono, luas kawasan yang terbakar diperkirakan 115 hektare.

Baca juga: Ini Kondisi 13 Pendaki yang Terjebak Kebakaran Hutan di Gunung Raung

Dalam peristiwa ini, sebanyak 18 orang dievakuasi.

Tak hanya sekali, kebakaran hutan terjadi lagi pada akhir awal bulan Juli 2019. Peristiwa ini membuat lahan seluas 100 hektar dilalap api.

Sama seperti kebakaran pertama, kondisi lahan yang terbakar merupakan padang savana yang didominasi rumput dan alang-alang.

Sudiyono mengatakan, meluasnya kebakaran ini karena lahan yang terdampak merupakan ara kering dan mudah terbakar pada musim kemarau.

Selain itu, embusan angin yang cukup kencang juga menjadi salah satu faktor pemicu yang membuat api menjalar dengan cepat.

Gunung Panderman

Pada awal Juli tahun ini, hutan di lereng Gunung Panderman, Kota Batu, terbakar.

Menurut Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Pusdalops pada BPBD Kota Batu, Abdul Rochim, titik api mulai terlihat pada pukul 19.45 WIB.

Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Raung Terbakar, 13 Pendaki Berhasil Dievakuasi

Setelah itu, api terus membesar dan membakar hutan lereng Gunung Panderman dan melahap lahan seluas 70 hektar.

Gunung Arjuno

Kasus kebakaran lahan juga melanda hutan di kawasan Taman Hutan Raya Soerjo atau tepatnya di lereng Gunung Arjuno pada 28 Juli 2019.

Wilayah hutan yang terbakar berada di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Menurut Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BOBD) Kota Batu, Achma Choirur Rochim, titik api pertama terpantau pukul 09.30 WIB.

Setelah mengetahui adanya titik api, tim gabungan dari BPBD, Tahura, serta relawan segera memdamkan lokasi kebakaran tersebut.

Saat terbakar, para pendaki yang sedang berada di jalur pendakian dievakuasi.

Saat itu, sebanyak 90 pendaki sudah turun, sedangkan 59 lainnya dievakuasi ke pos pendakian Bumiaji.

Baca juga: Kebakaran, Jalur Pendakian Gunung Raung via Kalibaru Ditutup

Adapun enam pendaki terakhir turun melalui pos pendakian Purwosari di Kabupaten Pasuruan. Lalu sisanya, sebanyak 25 orang sudah turun terlebih dahulu sebelum dievakuasi.

Gunung Sumbing

Hutan di kawasan lereng Gunung Sumbing pun tak luput dari si jago merah. Kebakaran di kawasan ini terjadi pada 11 Agustus 2019.

Sebagian kawasan yang terdampak berada di wilayah administratif Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Menurut Kepala Pelaksana (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, kebakaran ini membuat jalur pendakian Gunung Sumbing terpaksa ditutup.

Dari pantauan, titik awal api diketahui berada di RPH Kleseman BKPH Wonosobo KPH Kedu Utara. Api kemudian terpantau memasuki Desa Banyumudal, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo.

Luasnya sebaran api karena angin kencang yang terbawa ke arah utara dan memasuki wilayah Bowongso, Kabupaten Wonosobo. Angin lalu terpantau menuju ke timur memasuki wilayah Kecamatan Kajoran dan Kaliangkriak di Kabupaten Magelang.

Gunung Batukaru

Setelah Gunung Sumbing, kawasan Gunung Batukaru yang berada di Tabanan, Bali juga terbakar.

Menurut keterangan tertulis Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Informasi dan Hmas BNPB, Agus Wibowo, kebakaran menghanguskan lahan seluas 300 meter persegi di dua lokasi berbeda.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Gunung tertinggi kedua di Bali ini juga termasuk sebagai salah satu spot favorit para pendaki dengan tiga jalur tempuh.

Gunung Guntur

Tak hanya Gunung Sumbing dan Batukaru, pada bulan Agustus, Gunung Guntur yang berad di Garut turut menjadi salah satu lokasi kebakaran. Menurut Kepala Polsek Tarogong Kaler, Ipda Asep Saepudin, kebakaran ini terjadi karena ulah manusia.

Menurut dia, kebakaran diakibatkan karena ulah manusia yang membuka lahan dengan cara membakar alang-alang kering di kawasan tersebut.

Gunung Agung

Kawasan hutan di Gunung Agung, Karangasem, Bali terbakar. Titik api pertama kali terpantau pada 28 Agustus 2019.

Setelah itu, pantauan dari Pos Pantau Gunung Agung yang terletakdi sisi selatan menunjukkan titik-titik api lain di sisi tenggara dan timur lereng gunung.

Api kemudian terlihat menjalar mendekati puncak gunung.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Arimbawa, mengatakan, cuaca panas serta tiupan angin kencang pada siang hari menjadi penyebab munculnya api di wilayah ini.

Gunung Ciremai

Kawasan puncak Gunung Ciremai yang berada di wilayah Kabupaten Majalengka terbakar pada awal September 2019.

Peristiwa ini membuat jalur pendakian di Gunung Ciremai ditutup sementara.

Humas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, Agus Yudantara mengatakan, lahan yang terbakar merupakan habitat dari edelweis yang berada di ketinggian 2.600 hingga 3.078 mdpl.

Gunung Merbabu

Selang beberapa hari setelah kebakaran di Gunung Ciremai, Gunung Merbabu yang berada di Jawa Tengah juga terbakar.

Api diketahui merembet hingga wilayah Ampel dan Selo, Boyolali.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan, luas lahan hutan yang terbakar mencapai 225 hektar.

Sementara, menurut Kasubbag TU BTNGMb, Johan Setiawan, terdapat tujuh titik api besar dengam posisi melebar.

Johan menambahkan, api dapat melebar karena adanya tiupan angin kencang.

Adapun upaya yang dilakukan untuk memadamkan kebakaran adalah dengan mengerahkan berbagai unsur bak dari TNI/POLRI, relawan, Muspida, BPBD, SAR, TNGMb, hingga masyarakat lokal.

Gunung Slamet

Salah satu kawasan di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini juga mengalami kebakaran pada 17 September 2019.

Awalnya, api terdeteksi berada di kawasan gunung yang berada di Kabupaten Brebes. Semakin lama, api mulai meluas hingga masuk wilayah Kabupaten Banyumas.

Gunung Ile Mandiri

Kawasan hutan di Gunung Ile Mandiri di Flores ludes dilalap api pada 17 September 2019. Menurut Wakil Bupati Flores Timur, Agus Boli, api membuat puluhan hektar lahan terbakar.

Agus mengatakan, kondisi kawasan yang kering, kemarau panjang, serta angin kencang membuat api cepat merambat dan meluas.

Bahkan. kebakaran membuat seluruh aparatur sipili negara (ASN) diliburkan sementara.

Dia meminta para ASN untuk membantu warga memadamkan kebakaran hutan.

Gunung Rasamala

Bulan September dipenuhi dengan berbagai kejadian kerhutla. Pada 23 September 2019, karhutla juga melahap lahan di kawasan Gunung Rasamala, Cianjur, Jawa Barat.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, api yang meluas membuat area lahan milik warga terbakar.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh warga yang hendak mengambil bambu.

Saat itu, api telah membakar rumpun bambu dan dengan cepat menjalar hingga ke wilayah lain.

Gunung Semeru

Gunung Semeru tampaknya tak luput dari ancaman kebakaran hutan. Pada September hingga awal Oktober 2019, kebakaran di wilayah ini meluas hingga melalap 97,3 hektar lahan.

Kebakaran berulang pada 17 September 2019 dari kawasan Arcopodo dan Gunung Kepolo.

Lokasi kebakaran awal ini berada di batas vegetasi sebelum memasuki area pasir menuju ke Puncak Mahameru.

Untuk mengatasi kebakaran, sebanyak 53 personel gabungan dikerahkan untuk memadamkan api.

Tim gabungan akan memadamkan kebakaran dengan mendekati titik api yang terjangkau dan berusaha memadamkannya dengan jetshooter, gepyok, dan ranting.

Selain itu, mereka juga membuat sekat bakar pada medan datar, agar api tidak meluas.

(Sumber: Kompas.com/Robertus Belarminus, Andi Hartik, Labib Zamani, Ika Fitriana, Achmad Faizal, Luthfia Ayu Azanella, Fadlan Mukhtar Zain, Firman Taufiqurrahman, Nanssianus Taris, Icha Rastika, Robinson Gamar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com