Ia pertama kali menjadi anggota DPR setelah terpilih pada Pemilu 2009 dari Fraksi Partai Golkar.
Karier Bambang di panggung politik semakin moncer setelah terpilih kembali sebagai anggota DPR pada Pemilu 2014.
Ketua DPR
Di DPR, Bambang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.
Pada Januari 2018, ia menjadi Ketua DPR periode 2014-2019 dengan masa jabatan kurang dari dua tahun.
Ia ditarik dari keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK sebelum dirinya dilantik sebagai Ketua DPR.
Saat itu, Bambang menggantikan Setya Novanto dari Fraksi Partai Golkar yang tersandung kasus suap e-KTP.
Pelantikan dilaksanakan pada 15 Januari 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sebelum menduduki kursi Ketua DPR, Bambang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.
Pada Kamis (3/10/2019) malam, Bambang terpilih sebagai Ketua MPR secara bulat mendapatkan dukungan bulat dari 10 fraksi di parlemen.
Jalan Bambang menjadi Ketua MPR terbilang mulus. Pesaing kuatnya, politisi Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengalah dan akhirnya ikut mendukung Bambang.
Sebelum pemilihan, Bambang sudah mengantongi dukungan dari delapan fraksi di DPR dan unsur kelompok DPD.
Dalam pidato perdananya sebagai Ketua MPR, Bambang mengajak agar semua pihak menjadikan MPR sebagai rumah kebangsaan.
Menurut dia, MPR harus menjadi wadah membicarakan persoalan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2018, Bambang tercatat punya harta lebih dari Rp 98 miliar.