Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perjalanan Bambang Soesatyo, Pernah Berkiprah di Media, Jadi Politisi hingga Ketua MPR...

Terpilihnya Bambang menduduki kursi Ketua MPR ini merupakan keputusan sepuluh fraksi, meskipun sebelumnya Fraksi Partai Gerindra bersikeras mengajukan Ahmad Muzani sebagai Ketua MPR RI.

Gerindra dan Muzani akhirnya mengalah dan mendukung Bambang.

Pemilihan dan pelantikan Ketua MPR RI dilaksanakan pada Kamis (3/10/2019) malam, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Bagaimana perjalanan Bambang hingga berkiprah di panggung politik dan kini menjadi Ketua MPR?

Bambang Soesatyo, atau biasa disapa Bamsoet, mempunyai jejak karier panjang sebelum akhirnya melenggang ke Senayan.

Lahir di Jakarta pada 10 September 1962, Bambang bukan hanya piawai di bidang politik.

Bambang beberapa kali menjadi direksi dan pimpinan perusahaan.

Ia pernah menjadi Komisaris Utama di PT Mapindo Mulathama, PT Infobec Pena Utama dan PT Dasa Kharisma Promosindo.

Selain itu, peraih Penghargaan Top Eksekutif Indonesia pada 1996 ini sempat menjabat menjadi Direktur Utama di sejumlah perusahaan seperti PT Gapura Utama Ekacipta, PT Kepindo Info Link, PT Info Jaya Abadi dan PT Info Persada Laksana Citra (IPLC).

Bambang juga tercatat pernah berkiprah menjadi wartawan beberapa media, pemimpin redaksi, dan komisaris Radio ONE 101.25 FM Jakarta.

Pada 1991-1992, Bambang pernah menjadi dosen Sekolah Tinggi Ekonomi & Keuangan Perbankan Indonesia (Stekpi).

Berbagai bidang ilmu pendidikan juga pernah ditempuh Bambang Soesatyo.

Berikut riwayat pendidikannya:

  • Alumni SMA Negeri XIV Jakarta
  • Akademi Accounting Jayabaya, Jakarta pada 1985
  • IPPM Jakarta Program Pre-MBA pada 1987
  • Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta pada 1992
  • Master of Business Administration, Institut Manajemen Newport Indonesia (IMNI) pada 1990.

Selain itu, Bamsoet pernah menjalani pendidikan khusus seperti:

  • Kewaspadaan Nasional dan Belanegara pada 1990
  • Manggala BP-7 Tingkat Nasional pada 1996
  • Diklat Kader Fungsional Pusat Golkar pada 1998
  • Diklat Jurkam Nasional Partai Golkar pada 1999
  • Lemhannas RI-KSA XIII pada 2005
  • Orientasi Fungsionaris Pusat Partai Golkar pada 2007.

Ia pertama kali menjadi anggota DPR setelah terpilih pada Pemilu 2009 dari Fraksi Partai Golkar.

Karier Bambang di panggung politik semakin moncer setelah terpilih kembali sebagai anggota DPR pada Pemilu 2014.

Ketua DPR

Di DPR, Bambang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.

Pada Januari 2018, ia menjadi Ketua DPR periode 2014-2019 dengan masa jabatan kurang dari dua tahun.

Ia ditarik dari keanggotaan Panitia Khusus (Pansus) Angket KPK sebelum dirinya dilantik sebagai Ketua DPR.

Saat itu, Bambang menggantikan Setya Novanto dari Fraksi Partai Golkar yang tersandung kasus suap e-KTP.

Pelantikan dilaksanakan pada 15 Januari 2018 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Sebelum menduduki kursi Ketua DPR, Bambang menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR. 

Jadi Ketua MPR

Pada Kamis (3/10/2019) malam, Bambang terpilih sebagai Ketua MPR secara bulat mendapatkan dukungan bulat dari 10 fraksi di parlemen.

Jalan Bambang menjadi Ketua MPR terbilang mulus. Pesaing kuatnya, politisi Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengalah dan akhirnya ikut mendukung Bambang.

Sebelum pemilihan, Bambang sudah mengantongi dukungan dari delapan fraksi di DPR dan unsur kelompok DPD.

Dalam pidato perdananya sebagai Ketua MPR, Bambang mengajak agar semua pihak menjadikan MPR sebagai rumah kebangsaan.

Menurut dia, MPR harus menjadi wadah membicarakan persoalan strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Harta

Data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2018, Bambang tercatat punya harta lebih dari Rp 98 miliar.

Pada 2018, Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar ini mempunyai tanah dan bangunan tak bergerak di Jakarta, Bogor, Banjarnegara, dan Bogor senilai Rp 71,2 miliar.

Sejumlah kendaraan berharga mentereng seperti satu unit motor Harley Davidson, mobil mewah Hummer, Toyota Vellfire, Land Rover, Ferrari, Jeep Rubicon, Bentl juga dimiliki Bambang dengan total senilai Rp 18,5 miliar.

Mengoleksi mobil mewah menjadi hobi Bambang Soesatyo.

Foto bersama sederetan mobil mewah dipajang di akun instagram miliknya.

Menurut Bambang, ketertarikannya terhadap dunia otomotif muncul sejak menjadi wartawan.

(Sumber: Kompas.com/Kristian Erdianto, Rakhmat Nur Hakim)

https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/04/101739565/perjalanan-bambang-soesatyo-pernah-berkiprah-di-media-jadi-politisi-hingga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke