Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranking FIFA Timnas Indonesia Melorot, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Kompas.com - 21/09/2019, 07:10 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - FIFA baru saja merilis peringkat tim nasional di seluruh dunia. Hasilnya rangking Indonesia merosot tajam.

Merosotnya posisi Indonesia dirangking FIFA disinyalir akibat menelan dua kekalahan dari Malaysia dan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Sebelumnya, pada edisi Juli 2019, posisi Indonesia menempati peringkat ke-160 dunia. Namun, pada edisi September 2019, peringkat Indonesia melorot ke urutan 167 dunia.

Melorotnya peringkat Indonesia diduga karena menderita dua kekalahan beruntun atas Malaysia dan Thailand pada Kualifikasi Piala Dunia 2022.

Merosotnya ranking Indonesia lantas menjadi pertanyaan banyak pihak, bagaimana skema perhitungan poin yang dilakukan oleh FIFA?

Melansir goal.com, FIFA sejak tahun 2006 silam menggunakan metode berbasis peringkat rata-rata dengan total poin tim nasional dihitung dengan menghimpun poin rata-rata yang diperoleh per pertandingan.

Rata-rata poin sebuah tim dalam kurun empat tahun akan dikumpulkan dengan hasil selama 12 bulan terakhir membawa dampak besar.

Namun, saat ini metode yang digunakan FIFA diganti dengan metode penilaian ELO.

Baca juga: Imam Nahrawi Jadi Tersangka, Mantan Kapten Timnas: Sangat Disayangkan

Mudah Berubah

Metode ELO berbeda dengan metode poin rata-rata, metode ini bekerja dengan menambah atau mengurangi poin sebuah tim yang sudah ada secara keseluruhan sebelum memulai suatu laga.

Oleh sebab itu, ranking FIFA saat ini akan lebih mudah berubah dengan adanya pertandingan yang akan dihadapi.

Selain itu, metode ini juga telah digunakan dalam olahraga lain dalam beberapa dekade terakhir.

Nantinya, perolehan poin yang dikurangi atau ditambahkan akan dihitung sebagian dengan memfaktorkan kekuatan relatif dari dua tim yang bertanding.

Pada metode ELO ini sebuah negara akan mendapatkan jumlah poin lebih sedikit bila melakoni laga di luar kalender internasional.

Sebaliknya, akan mendapat poin banyak bila memainkan laga di kalender internasional.

Tak hanya itu, penggunaan metode ELO digunakan oleh FIFA setelah merespons banyak protes bahwa terdapat kemungkinan tim memanipulasi penghitungan ranking mereka dengan meminimalkan jadwal pertandingan internasional.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat sepakbola sekaligus wartawan senior Weshley Hutagalung.

Baca juga: Ranking FIFA, Posisi Timnas Indonesia Merosot Tajam

Peringkat FIFA

Menurutnya, ada dua aspek dalam menentukan peringkat di ranking FIFA.

"Yaitu jumlah pertandingan resmi yang terdaftar di kalender FIFA, dan hasilnya. Itu hitungan utamanya," kata Weshley saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Saat disinggung soal penyebab melorotnya peringkat Indonesia di ranking FIFA, ia menyatakan beberapa hal.

"Penyebabnya ya karena hasil pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia kemarin, kan dua kali kalah, ya pasti melorot," jelasnya.

Selain itu, kurangnya jumlah pertandingan yang masuk kalender FIFA sebelum Kualifikasi Piala Dunia kemarin juga ikut mempengaruhi.

Menurutnya, timnas hanya melakoni dua pertandingan setelah lebaran.

"Timnas hanya sekali main lawan Yordania, terus lawan Vanuatu. Melawan Vanuatu itu saja tidak masuk kalender FIFA, walaupun menang ya hasilnya tidak dihitung," lanjutnya.

Ia kembali memastikan, bahwa hal tersebutlah yang menjadi faktor penurunan peringkat tim nasional Indonesia.

"Sudah pasti itu, sedikitnya jumlah pertandingan yang masuk kalender FIFA, dan dua kekalahan ini sudah pasti mempengaruhi, karena tim lain menang dan seri," paparnya.

Peringkat timnas Indonesia

Melansir laman resmi FIFA, tim nasional Indonesia pernah mencatatkan posisi terbaiknya sepanjang sejarah.

Pada tahun 1998, Indonesia tercatat menempati posisi ke-87 dunia.

Peringkat FIFA Indonesia terburukFIFA.com Peringkat FIFA Indonesia terburuk

Namun, Indonesia juga pernah tercatat menempati posisi terendahnya.

Tepatnya pada tahun 2015, Indonesia menempati posisi ke-179 dunia.

Saat ini, Indonesia menempati posisi ke-167 dunia.

Baca juga: Di Serbia, Timnas Paralayang Indonesia Berjaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D Saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com