Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Bahaya Krim Pemutih Abal-abal dan Cara Pengobatannya

Kompas.com - 20/09/2019, 05:58 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Standar kecantikan umum di Indonesia kerap menempatkan perempuan untuk menginginkan kulit putih, cerah, dan bersih.

Oleh karena itu, berbagai cara dilakukan meski terkadang instan.

Pekan lalu, di media sosial ada yang mengeluhkan mengenai kondisi kulit mereka yang mengalami strechmark setelah beberapa hari menggunakan krim pemutih bersteroid.

Steroid diyakini membuat kulit tampak lebih putih dan cerah dalam waktu singkat.

Namun, warganet yang menjadi korban krim pemutih abal-abal ini justru bingung. Banyak yang belum mengetahui bahaya krim pemutih bersteroid.

Lantas, apa saja bahaya krim bersteroid yang disebut menjanjikan kulit putih dan cerah dalam waktu singkat?

Baca juga: Mengenal Peran dan Ciri Zat Steroid pada Krim Pemutih, Apa Saja?

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)/RSUD Prof dr Margono Soekardjo, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, penggunaan steroid sebaiknya sesuai dengan berat atau ringannya suatu penyakit.

Jika peggunaan tidak sesuai aturan atau indikasi, bisa berakibat munculnya permasalahan kulit.

"Efek samping penggunaan steroid topikal tidak terkontrol bisa menyebabkan jerawat, erupsi acneiformis, timbulnya guratan-guratan pembuluh darah (teleangiektasis), kulit menjadi tipis (atrofi)," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2019).

"Selain itu, efek samping yang muncul, yakni tumbuh rambut-rambut pada area yang sering diolesi dan yang paling parah terjadi strechmark yang tidak bisa diobati," kata dia.

Pengobatan

Oke menjelaskan, jika steroid sudah melukai atau berefek negatif pada kulit, seperti acne, teleangiektasis, trikosis, dan atrofi masih bisa disembuhkan.

Akan tetapi, jika sudah telanjur terjadi strechmark, tidak bisa ditangani dengan baik karena pembuluh darah sudah pecah.

Pada umumnya, munculnya strechmark ini di daerah ketiak, betis, dan paha akibat pemakaian lotion pemutih badan dan ketiak.

"Awal sebelum menjadi strechmark, muncul atrofi dulu. Tapi kalau sudah meregang dan melebar semua, kita sebut strechmark seperti yang dikeluhkan masyarakat," ujar Oke.

Saat atrofi telah muncul, sebaiknya segera ditangani ke dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com