Putra Habibie, Thareq Kemal Habibie mengatakan sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Sebelum meninggal, perkembangan kondisi kesehatan Habibie memang menurun belakangan ini. Perkembangan kondisi kesehatannya bahkan terus dipantau oleh 44 dokter yang tergabung dalam tim dokter kepresidenan. Beragam dari ahli jantung hingga otak.
Tahun 2018 lalu, kondisi Habibie juga menurun karena kelelahan setelah melakukan kegiatan di berbagai kota di Indonesia.
Pada tahun yang sama, ia juga pernah dirawat di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.
Akibat kebocoran tersebut, terjadi penumpukan air di paru-parunya hingga 1,5 liter, sehingga Habibie kesulitan untuk bernafas.
Saat itu tekanan darahnya juga meningkat sampai 180 ke atas. Bahkan Presiden Joko Widodo sempat mengutus tim dokter kepresidenan ke Jeman guna memantau kesehatan Habibie.
Baca juga: BJ Habibie Wafat, Wariskan Karya dari Kisah Cinta hingga Dirgantara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.