Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Demikian disampaikan dan atas kerja sama diucapkan terima kasih."
Pada akhir surat tertulis Kepala BPPT, Hammam Riza beserta tanda tangan dan cap.
Kepala BPPT Hammam Riza menegaskan bahwa tidak benar surat tersebut dikeluarkan oleh BPPT.
"Ya, palsu. Kop surat, tanda tangan malah tidak mirip dengan tanda tangan saya," ujar Hammam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/9/2019).
Hammam mengungkapkan, surat palsu itu baru diterima pihak BPPT melalui surat elektronik.
"Baru diterima tadi via e-mail, salah satu mitra BPPT," kata dia.
Kepala Biro Hukum Kerja Sama dan Humas (HKH) BPPT Ardi Matutu menyampaikan hal yang sama.
Menurut dia, tindakan pemalsuan instansi yang terjadi merupakan unsur pidana.
"Terkait surat penipuan, pertama bahwa penipuan ini sangat tidak benar, karena penipuan ini mengatasnamakan Kepala BPPT dan instansi pemerintah lainnya," ujar Ardi saat dihubungi secara terpisah, Rabu siang.
Ia mengatakan, ada unsur pidana lain dalam tindakan pemalsuan isntansi ini, seperti memalsukan tanda tangan Kepala BPPT, memalsukan kop surat, dan cap lembaga BPPT.
Atas beredarnya surat palsu ini, Ardi mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan surat palsu yang mencatut pihak BPPT.
Selain itu, jika menemukan surat serupa, masyarakat diminta melaporkan penipuan tersebut ke kepolisian atau telepon ke (021) 3169534.
Baca juga: Hoaks, Surat Pendataan Pembangunan Ibu Kota Baru Catut BPPT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.