Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Karena Malas, Ini 3 Alasan Banyak Orang Susah Bangun Pagi

Kompas.com - 10/09/2019, 06:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangun pagi bukanlah hal yang mudah bila Anda terjaga semalaman dan merasa sulit untuk tidur atau mengalami insomnia.

Bagi sebagian orang yang diwajibkan beraktivitas di pagi hari, seperti pergi ke sekolah atau bekerja, susah bangun pagi adalah hal yang harus dihindari.

Lantas, mengapa sebagian orang mengalami susah bangun pagi?

Berikut 3 fakta yang perlu diketahui mengenai susah bangun pagi.

1. Jam biologis lambat

Salah satu penyebab susahnya bangun pagi adalah adanya jam biologi lambat yang dialami seseorang.

Akibatnya, pada orang yang memiliki gangguan itu, secara persisten mereka lebih lama tertidur di malam hari dan kesulitan bangun pagi.

"Orang yang ngantuknya terlambat itu baru bisa tertidur jam 2-3 pagi dan paling lambat jam 4 pagi. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk bangun pagi di keesokan harinya," ujar Ketua Peneliti dari Adelaide, Australia, Leon Lack.

Menurut Lack, umumnya orang memiliki jam biologi 24 jam yang mengontrol kapan harus tidur dan bangun, serta mengatur suhu tubuh.

Namun, pada orang yang mengalami sulit tidur dalam jam normal, jam biologisnya butuh waktu lama untuk melengkapi siklus tersebut.

Dampak yang dirasakan adalah rasa kantuk yang datang pada dini hari.

Diketahui, jam biologis atau dikenal irama sirkadian tubuh dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misalnya cahaya matahari. Oleh karena itu, mengapa orang yang berpergian melewati zona waktu atau orang yang kerja pada shift malam kerap mengalami gangguan tidur.

Selain itu, Lack menyampaikan bahwa paparan sinar matahari di pagi hari membantu jam biologis tubuh untuk bangun, sehingga mereka bisa tidur lebih cepat di malam hari.

Baca Juga: Jam Biologis Lambat Penyebab Sulit Bangun Pagi

2. Bawaan genetik

Tidak hanya jam biologis, orang dengan susah bangun pagi juga bisa disebabkan karena bawaan genetik.

Berdasarkan penelitian dari tim ahli genetika dari Universitas Leiceister menunjukkan adanya perbedaan DNA antara orang yang bisa bangun pagi dan tidak.

Adapun penelitian ini melibatkan analisis 80 gen berbeda yang berkaitan dengan irama sirkadian pada lalat buah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com