Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kasus Munir, Ini Cara Penanganan Arsenik di Dalam Tubuh

Kompas.com - 07/09/2019, 22:16 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat 15 tahun lalu, penggiat HAM, Munir Said Thalib tutup usia. Ia meninggal dalam penerbangan menuju Amsterdam, Belanda akibat racun arsenik.

Hingga kini kasus tewasnya Munir masih tak jelas ujung pangkalnya. Banyak pihak menduga dalang di balik pembunuhan aktivis dan pejuang hak asasi manusia itu masih berkeliaran bebas.

Racun arsenik sendiri merupakan senyawa kimia yang biasanya ditemukan di dalam air, udara, dan tanah. Senyawa ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan tambang dan industri.

Meski mudah ditemui, seperti kasus Munir, senyawa ini punya sifat yang sangat mematikan.

Adapun batas arsen yang dierkomendasikan saat ini adalah 10 μg/L. Perawatan dan penanganan arsenik beragam, tergantung pada jenis dan tahap keracunannya.

Menurut laman Medical News Today seperti dilansir Kompas.com, Sabtu (7/9/2019), beberapa metode bisa menghilangkan arsenik dari tubuh manusia.

Baca juga: Mengenal Arsenik, Racun Mematikan yang Membunuh Munir di Udara

Sementara menurut laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Arsenik adalah 1 dari 10 bahan kimia yang menjadi perhatian utama organisasi ini.

Tanda Keracunan Arsenik

Sementara menurut Hello Sehat, gejala keracunan arsenik dapat menyerupai kondisi lainnya, seperti kejang, mabuk alkohol, stroke, dan respons insulin. Tanda-tandanya meliputi:

Rasa terbakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir. Kemudian napas berbau seperti bahan kimia layaknya bensin atau pengencer cat. Kemudian muntah dan gangguan pernapasan. Tanda lainnya adalah mengantuk dan linglung atau masalah perubahan mental lainnya.

Namun beberapa cara hanya bisa memperbaiki atau meminimalisasi kerusakan yang telah terjadi. Sementara jika Anda mencurigai adanya keracunan, sebaiknya waspada terhadap tanda-tanda seperti botol atau kemasan pil yang kosong, luka bakar, noda, dan bau pada korban atau benda di dekatnya.

Metode pengobatan

Lalu untuk racun yang tertelan, singkirkan apapun yang masih berada di dalam mulut. Lalu untuk racun yang terkena mata, sebaiknya singkirkan pakaiain yang terkontaminasi dengan menggunakan sarung tangan.

Kemudian cuci dan bilas pakaian yang terkena darah. Selanjutnya, lakukan transfusi darah. Jika terkena mata, bilas dengan air. Sementara jika racun arsenik terkena mata, maka bilas dengan air bersuhu sejuk selama 20 menit.

Dalam beberapa kasus saat jantung mulai gagal, sebaiknya minum obat jantung. Lalu minum suplemen mineral yang dapat menurunkan risiko masalah irama jantung. Setelahnya, sebaiknya amati fungsi ginjal.

Baca juga: Ancaman Arsenik dan Ironi Pencarian Air Bersih di Bangladesh...

Selanjutnya, jika muntah, maka miringkan kepalanya ke samping untuk mencegah tersedak.

Terapi chelation juga dapat digunakan. Perawatan ini menggunakan bahan kimia tertentu, termasuk asam dimercaptosuccinic dan dimercaprol, untuk mengisolasi arsenik dari protein darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com