Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Handi Irawan, Pencetus Hari Pelanggan Nasional

Kompas.com - 04/09/2019, 16:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Indonesia memperingati hari ini, 4 September 2019 sebagai Hari Pelanggan Nasional.

Tahun ini merupakan peringatan Hari Pelanggan Nasional ke 16 sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 2003 oleh Chairman sebuah lembaga riset pemasaran Frontier Consulting Group Handi Irawan.

Ketika itu, Hari Pelanggan Nasional langsung dicanangkan oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati di bawah Kementerian BUMN.

Dalam laman resmi Hari Pelanggan Nasional, disebutkan bahwa setiap perusahaan semestinya menjadikan pelanggan sebagai jiwa dari bisnis yang mereka jalankan.

Meskipun posisi perusahaan ada di atas pelanggan, akan tetapi perusahaan mutlak membutuhkan keberadaan konsumen.

Untuk itulah, hari ini diperingati guna meningkatkan pelayanan perusahaan agar tingkat kepuasan pelanggan turut meningkat.

Baca juga: Cara Mendapatkan Pulsa Gratis dari XL di Hari Pelanggan Nasional

Bagaimanapun, pelanggan akan mengonsumsi produk atau dari jasa dari penyedia yang mereka anggap dapat memberikan pelayanan dengan baik.

Mengenal sosok Handi Irawan

Dikutip dari artikel pemberitaan Harian Kompas, Handi dikenal sebagai sosok yang telah lama mengajak teman-teman pengusaha untuk memperhatikan kepuasan konsumen dengan cara meningkatkan pelayanan dan kualitas produk.

Ia mengatakan, citra perusahaan menjadi satu faktor penting mengapa konsumen memilih suatu produk.

Permasalahannya adalah, membangun citra positif perusahaan di mata para pelanggan bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu instan.

Sehingga diperlukan upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan itu.

Baca juga: Hari Pelanggan Nasional, Ini Promo yang Bisa Anda Buru!

Handi juga merupakan orang di balik penyelenggaraan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), sebuah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan terpilih dan dinilai dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggannya.

Masih dengan prinsip yang sama, Handi mewujudkan ICSA atas dasar pemikiran peningkatan kemampuan produsen dan pemilik merek untuk menjual produk yang berkualitas sekaligus memberikan kepuasan pada konsumen atau pelanggannya dapat mengantarkan Indonesia meraih sukses di persaingan global.

Dalam suatu seminar di Jakarta pada tahun 2005, Handi sempat menyampaikan sebuah pernyataan terkait pelanggan atau konsumen.

Tanpa uang, seseorang mungkin saja masih dapat berbisnis. Tanpa mesin, gedung, dan peralatan seseorang juga dapat berbisnis. Bahkan, tanpa produk dan tanpa seorang pekerja pun, seseorang dapat dikatakan mempunyai bisnis.

Namun, tanpa pelanggan atau nasabah, tak seorang pun dapat dikatakan mempunyai bisnis.

Seseorang dikatakan mempunyai bisnis apabila memiliki nasabah meskipun hanya satu nasabah atau pelanggan.

"Strategi manajemen pelanggan ini tidak akan pernah efektif bila perusahaan tak pernah sungguh-sungguh mengukur berapa sesungguhnya harga seorang pelanggan. Suatu perusahaan akan maju dan bertahan kalau bisa mengatur pelanggannya sebagai suatu aset yang dapat meningkatkan penerimaan," kata dia.

Baca juga: KFC hingga Telkomsel, Ini Promo Menarik Selama Hari Pelanggan Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com