Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditolak di Malaysia, Bagaimana Cerita Gojek di Negara-negara Lainnya?

Kompas.com - 29/08/2019, 05:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masuknya startup asal Indonesia, Gojek, ke Malaysia secara terang-terangan ditolak oleh seorang politisi Malaysia, Khairuddin Aman Razali.

Diberitakan harian Malay Mail, Jumat (23/8/2019), politisi yang berasal dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS) itu menyebut masuknya Gojek berpotensi meningkatkan angka pelecehan seksual.

Bahkan, seorang pendiri dan pemilik layanan taksi Big Blue Shamsubahrin Ismail mengeluarkan pernyataan yang memancing reaksi di dunia maya terkait kehadiran Gojek di negaranya.

Ia mengatakan, Gojek cocok di negara-negara miskin, salah satunya seperti Indonesia.

Baca juga: Kronologi Bos Taksi Malaysia Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin

Shamsubahrin kemudian menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya itu.

Lain di Malaysia, lain lagi di Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Kehadiran Gojek di ketiga negara di Asia Tenggara termasuk lancar, tanpa penolakan.

Seperti apa cerita gojek di tiga negara itu?

Go-Viet (Vietnam)

CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam acara peresmian ekspansi  Go-Jek ke Hanoi, ibukota Vietnam, lewat brand Go-Viet pada Rabu (12/9/2018).Oik Yusuf/KOMPAS.com CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam acara peresmian ekspansi Go-Jek ke Hanoi, ibukota Vietnam, lewat brand Go-Viet pada Rabu (12/9/2018).

Pada 12 Agustus 2018, Gojek mulai mengepakkan sayapnya ke Vietnam dengan mengusung Go-Viet.

Debutnya dilakukan di kota Ho Chi Minh, seperti diberitakan Kompas.com pada 12 September 2018.

Enam minggu kemudian, Go-Viet mulai meluas hingga ke Hanoi yang merupakan ibu kota negara Vietnam.

Acara Grand Launching Go-Viet yang diselenggarakan di Hanoi pada 12 September 2018 dihadiri oleh CEO Gojek, Nadiem Makarim dan CEO Go-Viet, Nguyen Vu Duc.

Baca juga: Tolak Gojek dan Sebut Indonesia Negara Miskin, Bos Taksi Malaysia Diamuk Netizen

"Go-Viet  dikembangkan khusus untuk Vietnam. Go-Viet bertujuan bukan saja untuk memudahkan pengguna di Vietnam, tapi juga meningkatkan kesejahteraan para mitra," ujar Nadiem kala itu.

Nadiem juga mengatakan, Gojek memberikan dukungan teknologi, pengetahuan operasional, dan inovasi untuk Go-Viet yang merupakan perusahaan lokal mitranya di Vietnam.

Sementara itu, tim lokal Go-Viet membawa pengetahuan mendalam atas konsumen Vietnam.

Dengan kolaborasi ini, dipercaya dapat membuahkan sukses sekaligus melancarkan upaya ekspansi Gojek lewat Go-Viet.

Presiden Joko Widodo dan Menkominfo Rudiantara (berjas dan dasi merah) bersama CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem makarim (paling kanan), beserta perwakilan Pemerintah Vietnam dalam acara Grand Launching Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018).KOMPAS.com/Oik Yusuf Araya Presiden Joko Widodo dan Menkominfo Rudiantara (berjas dan dasi merah) bersama CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem makarim (paling kanan), beserta perwakilan Pemerintah Vietnam dalam acara Grand Launching Go-Viet di Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018).

Acara peresmian Go-Viet tersebut juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo yang baru saja menyelesaikan kunjungan ke Korea Selatan.

Jokowi sempat naik panggung untuk berfoto bersama tim Gojek dan Go-Viet, namun segera beregegas meninggalkan lokasi tanpa berkomentar.

Gojek Singapore (Singapura)

Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebutOik Yusuf/ Kompas.com Helm hijau Go-Jek menjadi salah satu penanda identitas pengendara ojek yang tergabung dalam layanan ojek panggilan tersebut

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, 29 November 2018, Gojek akhirnya memulai ekspansi ke Singapura dan aplikasi Gojek sudah bisa diunduh mulai saat itu.

Saat itu, Gojek untuk negara Singapura masih berupa versi beta dan layanannya masih terbatas hanya di bagian timur negara itu saja.

Cakupannya saat itu hanya di Central Business District, Jurong East, Changi, Phungol, Ang Mo Kio, dan Sentosa.

Selagi masih dalam keadaan beta, pengguna aplikasi Gojek hanya dapat memesan layanan dan bepergian ke wilayah-wilayah itu saja.

Baca juga: Tolak Gojek dengan Sebut Indonesia Negara Miskin, Bos Taksi Malaysia Ini Meminta Maaf

Selain itu, akses pengguna aplikasi Gojek akan diberikan secara bertahap dengan tujuan untuk mengimbangi ketersediaan driver dan jumlah permintaan pengguna.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat Straits Times, Presiden Gojek, Andre Sulistyo menyatakan, pihaknya memang telah memulai menggulirkan aplikasi Go-jek dalam masa uji coba.

Pada prediksi awal, sebanyak 20 ribu driver di Singapura telah menyatakan tertarik untuk bergabung dengan Gojek.

Get (Thailand)

Gojek resmi meluncurkan layanannya ke Thailand dengan brand baru bernama "Get" pada 27 Februari 2019.

"Dalam dua bulan sejak peluncuran beta yang terbatas di beberapa kota, kami telah menyelesaikan 2 juta perjalanan," ujar CEO Get, Pinya Nittayakasetwat, di acara peluncuran Get di Thailand, seperti diberitakan Kompas.com, Februari 2019.

Di bawah payung Get, untuk sementara waktu Gojek hanya akan mencakup tiga layanan yakni Get Food, Get Delivery, dan Get Win.

Baca juga: Gojek Senang Disambut Baik oleh PM Malaysia

Untuk diketahui, Get Food adalah layanan antar makanan serupa Go-Food yang ada di Indonesia.

Get Delivery adalah layanan antar barang mirip Go-Send.

Lalu, Get Win adalah layanan ride-hailing serupa dengan Go-Ride.

Pengemudi ojek yang ada di Thailand dan telah memiliki SIM, bisa menjadi mitra Get Win.

Sementara, Get Food, Gojek telah bekerja sama dengan 20.000 merchants di Thailand.

Sementara itu, untuk pembayaran digital, Gojek menjanjikan akan mendatangkan GoPay versi lokal (Thailand) dalam aktu dekat.

(Sumber: Kompas.com/Ericseen, Oik Yusuf, Bill Clinten)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Bayang-bayang Konflik di Laut China Selatan dan Urgensi Penguatan Diplomasi Regional

Tren
8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

8 Tanda Anak Psikopat yang Jarang Disadari, Orangtua Harus Tahu

Tren
30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

30 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 2024, Penuh Semangat

Tren
Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Dicetuskan Soekarno, Dilarang Soeharto

Tren
Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com