Lihat postingan ini di Instagram
Lihat postingan ini di Instagram
Bahkan, Aura Kasih pun mengumbar tangkapan layar yang menunjukkan akun Twitter Yan Widjaya.
Setelah itu, Yan menghapus twit bernada melecehkan tersebut dan menuliskan twit berisi permohonan maaf kepada Aura Kasih.
"Mohon maaf pada Aura Kasih, atas desakan banyak pembaca yang menuduh joke pabrik susu tidak santun, maka twit tersebut aku delete," tulis Yan dalam twitnya, Rabu (21/8/2019).
"Dengan ini saya secara tulus minta maaf pada Aura Kasih atas kekhilafan saya. Sesungguhnya berbahagialah ibu yang bisa memberikan ASI-nya kepada bayinya," sambung Yan dalam twitnya.
Selain itu, pengajar gender dan kajian budaya di Universitas Sebelas Maret (UNS), Sri Kusumo Habsari mengatakan bahwa fisik perempuan menjadi incaran pelecehan, sebab media Indonesia dipengaruhi media AS yang bersifat patriarki, misogini, dan kapitalis.
"Perempuan memang hanya obyek seksual. Kaum feminis mempermasalahkan hal tersebut," ujar Habsari kepada Kompas.com pada Kamis (22/8/2019).
Baca juga: Ini Twit Yan Widjaya yang Bikin Aura Kasih Marah dan Merasa Dilecehkan
Habsari juga menjelaskan bahwa ketika masa Orde Baru (Orba), sensor masalah tersebut masih kuat, seiring dengan globalisasi, makin permisif masalah tubuh perempuan yang boleh dipertontonkan.
Menurut Habsari, saat perempuan menjadi obyek seksual, ada baiknya tidak perlu menanggapi ujaran pelecehan tersebut.
"Karena kalau seseorang dianggap tidak ada (dicuekin), maka dia akan merasa hilangnya subyektivitas dia. Tapi, jika ditanggapi justru makin seru untuk mendapat perhatian," ujar Habsari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.