Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Anjing Dapat Merasakan Gempa Lebih Cepat dari Manusia?

Video tersebut diunggah oleh akun X (Twitter) @Yoda4ever pada Rabu (3/4/2024).

Unggahan itu kemudian direspons oleh akun X @zakiberkata yang menyebutkan bahwa anjing dapat merasakan gempa lebih dulu daripada manusia.

"Anjing pada video mungkin merasakan gelombang P, atau gelombang primer, yang tiba terlebih dahulu namun tidak dirasakan manusia, beberapa detik sebelum gelombang S yang merusak/dirasakan tiba," tulisnya pada Kamis (4/4/2024).

Dikutip dari situs Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gelombang P atau primary wave merupakan gelombang longitudinal tercepat dengan kecepatan kurang lebih sama dengan 6 km/detik.

Sementara gelombang S atau secondary wave merupakan gelombang transversal yang bergerak dengan kecepatan kurang lebih sama dengan 4 km/detik.

Lantas, benarkah anjing dapat mendeteksi gempa bumi lebih cepat daripada manusia?

Penjelasan dokter hewan

Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Slamet Raharjo mengatakan, anjing kemungkinan memang dapat mendeteksi gempa.

Pasalnya, anjing merupakan hewan yang memiliki indra pendengaran dan penciuman bagus.

Kendati demikian, belum ada literatur valid yang meneliti kemampuan anjing sebagai pendeteksi gempa.

"Anjing sangat mungkin memiliki kepekaan mendeteksi getaran gelombang gempa sebelum gelombang gempa dapat dirasakan oleh manusia," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Menurutnya, anjing dapat mendeteksi getaran gempa dengan menggunakan indra sarafnya yang sensitif, bukan menggunakan indra penciuman atau pendengarannya yang juga sangat peka.

Ia menuturkan, getaran yang terjadi pada tanah dapat dirasakan oleh anjing sebelum dirasakan manusia

Meski begitu, lanjut Slamet, belum diketahui seberapa kecil ukuran getaran gempa bumi yang sudah dapat dideteksi anjing sebelum dirasakan manusia.

Selain itu, setiap anjing juga memiliki kepekaan indra yang berbeda. Artinya, ada jenis anjing  tertentu yang lebih mampu merasakan getaran gempa daripada anjing lainnya.

"Biasanya melolong untuk memberi peringatan (ada gempa) pada makhluk lain di sekitarnya. Sayangnya banyak makhluk lain termasuk manusia tidak memahami bahasa anjing," ujar dia.

Saat merasakan getaran gempa, anjing akan bereaksi mencari perlindungan sesuai nalurinya. Hewan tersebut dapat masuk ke dalam rumah atau mendekati pemiliknya.

Sementara anjing yang berada di dalam kandang, dapat menjadi gelisah sambil menggonggong atau melolong sebagai tanda minta bantuan ketika merasakan gempa.

Hewan pendeteksi gempa lainnya

Lebih lanjut, Slamet menambahkan ada hewan lain yang dapat mendeteksi getaran gempa dengan lebih pasti.

"Kalau untuk pheasant (burung), angsa sudah terbukti merespons (getaran gempa) dengan berbunyi keras dan gelisah beberapa saat sebelum gempa," ungkapnya.

Dia menduga, kepekaan angsa terhadap getaran gempa ini berkaitan dengan indra peraba atau saraf yang lebih tajam.

Saat merasakan getaran gempa, angsa akan menunjukkan tanda-tanda dengan cara mengeluarkan suara keras sambil mengepak-ngepakkan sayapnya, seperti hendak terbang.

Menurutnya, hewan seperti anjing dan angsa memang dapat mendeteksi adanya getaran gempa.

Namun, bukan berarti reaksi panik yang mereka keluarkan selalu menunjukkan adanya gempa. Hewan tersebut mungkin mengalami hal lain sehingga bereaksi panik.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/05/200000165/benarkah-anjing-dapat-merasakan-gempa-lebih-cepat-dari-manusia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke