Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Sebut Samudra Atlantik Akan Hilang, Ini Penyebabnya

KOMPAS.com - Penelitian yang dirilis dalam Jurnal Geology menyebutkan, Samudra Atlantik mempunyai kemungkinan hilang di masa depan.

Studi yang dipublikasikan pada Selasa (13/2/2024) dengan judul "Gibraltar subduction zone is invading the Atlantic" menunjukkan bahwa zona subduksi berpotensi melenyapkan samudra tersebut, dikutip dari Unilad.

Sebagai informasi, zona subduksi merupakan proses ketika dua lempeng, baik antarlempeng benua maupun samudra saling bertumbukan.

Nantinya, lempeng yang lebih tebal akan menujam ke bawah lempeng yang lebih tipis, dikutip dari Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Kedua lempeng tersebut, lempeng Afrika dan lempeng Eurasia, ditemukan di bawah Selat Gibraltar, antara Maroko dan Spanyol.

Ketua tim peneliti sekaligus profesor tektonik di Fakultas Sains Universitas Lisbon, Portugal, Joao Duarte mengatakan, proses subduksi tersebut saat ini terjadi dengan sangat-sangat lambat.

Ilmuwan memprediksi, hilangnya Samudra Atlantik akan membutuhkan waktu sekitar 20 juta tahun lagi.

Namun, Duarte dan rekan-rekannya telah memperingatkan, apabila “zona subduksi baru” terbentuk, maka zona tersebut dapat menelan seluruh lautan.

Prakiraan pembentukan subduksi

Meskipun akan terjadi dalam waktu yang sangat lama, namun tim dari Duarte menggunakan pemodelan komputer untuk mensimulasikan kehidupan zona subduksi dan mengantisipasi perkembangannya di masa depan.

Berdasarkan hasil penilaian teknologi, saat lempeng Afrika telah sepenuhnya menunjam ke bawah lempeng Eurasia, zona tersebut akan mulai bergerak ke arah barat.

Hal ini akan menyebabkan lahirnya sistem subduksi Atlantik baru yang diberi nama “Cincin Api”, dilansir dari News18.

“Zona subduksi inilah yang menyebabkan lautan menutup, dengan menarik dasar laut kembali ke dalam mantel, sehingga menyatukan benua-benua,” ungkap Duarte.

Saat ini, zona subduksi di bawah Selat Gibraltar memiliki panjang sekitar 201 kilometer. Namun, di masa yang akan datang, panjangnya dapat bertambah hingga sekitar 804 kilometer.

Mengenal Samudra Atlantik

Samudra Atlantik merupakan perairan yang menutupi seperlima permukaan Bumi dan memisahkan benua Eropa dan Afrika di bagian timur, dan Amerika Utara dan Selatan di bagian barat, dikutip dari Britannica.

Nama Atlantik berasal dari mitologi Yunani, yang berarti “Laut Atlas.” Karena memisahkan empat benua, Samudra Atlantik menjadi samudra terluas kedua di dunia setelah Samudra Pasifik.

Samudra Atlantik secara umum memiliki bentuk S dan memanjang dari belahan bumi utara ke selatan.

Bentuk geografisnya ini membuat Atlantik dikenal dengan dua wilayah, yaitu Atlantik Utara dan Selatan.

Luas wilayah Atlantik tanpa laut yang diperkirakan sekitar 31,568 juta mil persegi atau 81,760 juta kilometer persegi.

Jenis samudra ini memiliki kedalaman rata-rata 11.962 kaki atau 3.646 meter dengan kedalaman maksimal mencapai 27.493 kaki atau 8.380 meter.

Zona terdalam dari Samudra Atlantik berada di di Palung Puerto Riko yang terlentak antara lepas pantai Puerto Riko dan ujung selatan Florida, Amerika Serikat.

Meskipun bukan lautan terluas di dunia, Samudra Atlantik merupakan lautan dengan wilayah drainase terluas.

Benua-benua di kedua sisi Atlantik cenderung miring ke arahnya, sehingga benua tersebut menerima air dari sebagian besar sungai-sungai besar di dunia.

Adapun sungai-sungai yang mengalir menuju Atlantik antara lain sungai St. Lawrence, Mississippi , Orinoco, Amazon, Río de la Plata, Kongo, Niger, Loire, Rhine, Elbe, dan sungai-sungai besar yang mengalir ke laut Mediterania dan Baltik.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/24/160000065/ilmuwan-sebut-samudra-atlantik-akan-hilang-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke