Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menopause Dini: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com - Artis Miranda McKeon mengalami menopause dini di usianya yang baru menginjak 22 tahun.

Menopause dini adalah kondisi medis di mana menstruasi berhenti di usia produktif, yakni 20-30 tahun.

McKeon memilih untuk membekukan sel telurnya setelah didiagnosis menderita kanker payudara pada 2021 ketika dirinya berusia 19 tahun.

Artis yang membintangi cerita Anne with an E di Netflix itu memutuskan untuk membekukan sel telurnya dengan tujuan untuk mengelola kesuburannya sebelum menjalani kemoterapi.

Dilansir dari People, McKeon mengatakan bahwa dirinya harus menerima suntikan tiap bulan yang menyebabkan produksi estrogen dan progesteron dalam tubuhnya berhenti.

Pada gilirannya, kurangnya hormon telah membuat wanita dewasa muda ini mengalami menopause yang diinduksi secara medis.

Perubahan tersebut membuat McKeon mengalami sejumlah gejala menopause dini, seperti panas disertai kemerahan pada kulit di wajah, leher, dan dada.

"Lihat betapa merahnya wajah saya. Saya baru saja duduk dan merasakan hot flashes yang parah," ujarnya.

Lantas, apa kondisi apa saja yang menyebabkan seseorang mengalami menopause dini?

Penyebab menopause dini

Spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) dari RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susianto mengatakan, menopause dini dalam dunia medis disebut kegagalan ovarium prematur (POF).

Istilah POF biasanya digunakan untuk menggambarkan wanita berusia kurang dari 40 tahun yang mengalami amenore, hipogonadisme hipergonadotropik, dan infertilitas.

"POF adalah diagnosis buruk bagi wanita usia reproduksi.," kata Indra, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Indra mengatakan, kemungkinan besar, POF terjadi ketika berkurangnya jumlah folikel ovarium bersamaan dengan kerusakan ovarium autoimun dan terjadi sehubungan dengan kecenderungan genetik yang terjadi 1 dari 1000 wanita di dunia.

Berikut penyebab menopause dini:

1. Genetik

Kegagalan ovarium prematur bisa disebabkan karena faktor genetik, seperti sindrom Turner, sindrom Fragile X (gen FMR1), atau pseudohipoparatiroidisme tipe 1a (gen GNAS1).

Menopause dini dapat dikaitkan dengan penyakit non-endokrin dan endokrin lainnya. Mutasi gen AIRE bertanggung jawab atas poliendokrinopati (APS I-III).

Inhibin adalah kandidat gen potensial untuk menopause dini berdasarkan aksi gandanya pada sekresi FSH oleh hipofisis dan gametogenesis di gonad.

2. Autoimun

Pasien yang menderita menopause dini dapat mengembangkan penyakit autoimun secara bersamaan, seperti tiroiditis autoimun (penyakit Hashimoto), insufisiensi adrenal autoimun (penyakit Addison), diabetes tipe 1, penyakit celiac, albinisme, rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik, dan miastenia gravis.

3. Defsiensi enzim bawaan

Defisiensi enzim bawaan atau kondisi kekuragan enzim adalah kelainan genetik yang menyebabkan kesalahan metabolisme.

Defisiensi enzim bawaan, seperti galaktosemia bisa menyebabkan terjadinya menopause dini.

4. Terapi onkologi

Terapi onkologi, seperti radiasi dan kemoterapi juga bisa memicu terjadinya menopause dini pada wanita muda.

5. Lingkungan

Penyebab menopause dini lainnya adalah faktor lingkungan, seperti paparan radikal bebas, polusi, perokok baik aktif.

6. Operasi kesehatan

Dihubungi Kompas.com, Rabu (6/3/2024), Dokter spesialis obgyn di RSIA Anugerah Semarang, Irwin Lamtota Lumbanraja mengatakan, menopause dini bisa disebabkan karena tindakan kedokteran, seperti operasi pengangkatan kista ovarium, radiasi atau kemoterapi.


Dampak menopause dini

Pada dasarnya, gambaran klinis menopause dini adalah beragam. Namun kondisi ini mempunyai konsekuensi kesehatan yang serius.

"Menopause bisa berisiko untuk terjadi pengeroposan tulang (osteoporosis), gangguan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner dan stroke," tutur Irwin.

Berikut dampak menopause dini:

Cara mengatasi menopause dini

Bagi wanita yang mengalami menopause dini bisa segera memeriksakan ke layanan medis supaya segera teratasi.

Jika memungkinkan, perawatan itu bisa mengatasi menopause dini.

Kembalinya fungsi ovarium ini telah dilaporkan pada beberapa pasien yang menunjukkan cadangan sel telur membaik setelah melakukan diet bebas gluten.

Pengobatan substitusi juga dapat diberikan menggunakan terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy).

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/07/213000065/menopause-dini--penyebab-dampak-dan-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke