Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kerap Dijadikan Obat Tradisional, Ini Potensi Manfaat Biji Duku

KOMPAS.com - Biji duku terkenal memiliki rasa yang pahit jika tak sengaja tergigit. Ukuran yang relatif kecil juga terkadang membuat biji buah ini mudah tertelan dan masuk ke dalam tubuh.

Untungnya, menggigit biji duku umumnya tidak membawa dampak negatif bagi kesehatan, kecuali sensasi pahit di mulut.

Bahkan, menelan biji duku berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Peneliti dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB University Prof Darda Efendi mengatakan, rasa pahit pada biji duku disebabkan sejumlah kandungannya.

"Rasa pahit muncul karena ada kandungan senyawa sekunder, seperti fenolik, alkaloid, dan poliketida," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Biji dari buah berbentuk bulat dan bergerombol ini pun kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

"Mungkin saja (ada manfaatnya), perlu penelitian lebih lanjut. Di masyarakat tradisional tertentu memang ada yang menggunakan untuk obat," papar Darda.

Potensi manfaat biji duku untuk kesehatan

Terpisah, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania mengungkapkan, biji duku sebenarnya tidak dianjurkan untuk dimakan langsung.

Secara tradisional, menurutnya, bagian tanaman ini sering diolah menjadi pengobatan sejumlah masalah kesehatan.

"Memang bijinya bisa dimanfaatkan secara tradisional untuk beberapa macam pengobatan, cuma konsumsi biji duku tidak langsung ditelan," tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (6/3/2024).

Inggrid menjelaskan, biji duku kerap dimanfaatkan sebagai penurun panas atau demam karena kandungan zat antipiretiknya.

Diketahui, zat antipiretik pada biji ini mampu menghambat berkembangnya enzim siklooksigenase.

Enzim siklooksigenase sendiri merupakan enzim yang menjadi perantara naiknya suhu tubuh.

Jika enzim siklooksigenase dihambat, demam atau suhu tubuh yang tinggi dapat segera turun setelah mengonsumsi makanan yang mengandung zat antipiretik.

Inggrid melanjutkan, biji duku juga sering dikonsumsi sebagai obat cacing pada anak-anak, serta mengatasi luka pada dinding mukosa lambung.

"Itu penggunaan secara tradisional tapi memang penelitiannya masih sangat terbatas," ucapnya.

Tak sengaja menelan biji duku umumnya tidak menimbulkan dampak buruk pada tubuh, bahkan mungkin memberikan manfaat.

Namun, Inggrid mengingatkan, biji buah ini sebaiknya diolah jika benar-benar ingin dikonsumsi.

"Justru kita makan buah duku, kemudian bijinya dikeringkan," terang dia.

Berikut tata cara mengolah biji duku untuk dikonsumsi:

  • Ambil satu biji duku dan keringkan
  • Setelah kering, bakar biji duku sebentar
  • Tumbuk sampai menjadi bubuk
  • Selanjutnya, keseluruhan bubuk biji buku tersebut diseduh dengan seperempat gelas air panas
  • Ramuan biji duku siap dikonsumsi.

"Kalau memang tidak kuat sama rasanya yang pahit boleh ditambah madu," kata Inggrid.

Menurutnya, jika sekadar ingin mendapatkan manfaatnya, masyarakat dapat memilih hanya mengonsumsi buah duku.

Sebab, buah duku juga tak kalah bernutrisi, dengan kandungan beragam vitamin dan mineral yang berkhasiat.

"Vitamin C, vitamin A, vitamin B, mineral-mineral seperti fosfor, magnesium, itu sudah ada di dalam buahnya," tutupnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/07/073000665/kerap-dijadikan-obat-tradisional-ini-potensi-manfaat-biji-duku

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke